Pembantaian di Paris Pengingat Teror Berdarah di Charlie Hebdo
A
A
A
PARIS - Pembantaian mengerikan dalam rentetan serangan di Paris yang menewaskan lebih dari 140 orang mengingatkan teror berdarah yang terjadi di kantor majalah Charlie Hebdo. Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Paris, Patrick Klugman.
“Pembantaian itu mengingatkan pembunuhan mengerikan (di kantor) Charlie Hebdo,” kata Klugman. ”Ini ingatan berat atas apa yang terjadi pada bulan Januari. Sekarang kita diserang lagi. Ini lebih sulit. Saya terguncang,” katanya lagi, seperti dikutip Daily Mirror, Sabtu (14/11/2015).
Bulan Januari lalu, belasan orang termasuk wartawan dibantai di kantor majalah Charlie Hebdo oleh dua pria bersenjata. Pelaku mengklaim serangan di kantor majalah satire itu sebagai balas dendam karena majalah itu kerap menghina Nabi Muhammad.
Presiden Prancis, Francois Hollande, berada di dalam stadion sepak bola saat rentetan serangan terjadi. Dia kemudian dievakuasi ke Kantor Kementerian Dalam Negeri.
”Ini adalah kesulitan yang mengerikan. Kami tahu siapa teroris ini. Kami tahu mereka datang untuk kita. Kami harus menunjukkan persatuan dan kami tetap tenang. Prancis harus besar dan kuat,” katanya.
”Ini adalah sesuatu yang tak harus ditakuti. Prancis harus kuat. Teroris ingin kita menjadi takut. Dalam menghadapi teror kita harus bersatu,” lanjut Hollande. ”Kami akan mengatasi teroris ini. Hidup Perancis.”
“Pembantaian itu mengingatkan pembunuhan mengerikan (di kantor) Charlie Hebdo,” kata Klugman. ”Ini ingatan berat atas apa yang terjadi pada bulan Januari. Sekarang kita diserang lagi. Ini lebih sulit. Saya terguncang,” katanya lagi, seperti dikutip Daily Mirror, Sabtu (14/11/2015).
Bulan Januari lalu, belasan orang termasuk wartawan dibantai di kantor majalah Charlie Hebdo oleh dua pria bersenjata. Pelaku mengklaim serangan di kantor majalah satire itu sebagai balas dendam karena majalah itu kerap menghina Nabi Muhammad.
Presiden Prancis, Francois Hollande, berada di dalam stadion sepak bola saat rentetan serangan terjadi. Dia kemudian dievakuasi ke Kantor Kementerian Dalam Negeri.
”Ini adalah kesulitan yang mengerikan. Kami tahu siapa teroris ini. Kami tahu mereka datang untuk kita. Kami harus menunjukkan persatuan dan kami tetap tenang. Prancis harus besar dan kuat,” katanya.
”Ini adalah sesuatu yang tak harus ditakuti. Prancis harus kuat. Teroris ingin kita menjadi takut. Dalam menghadapi teror kita harus bersatu,” lanjut Hollande. ”Kami akan mengatasi teroris ini. Hidup Perancis.”
(mas)