Perangi ISIS, Timur Tengah Harus Lakukan Embargo Senjata
A
A
A
MOSKOW - Wakil Kepala Badan Anti Teror Rusia, Kanat Kozhakhmetov mengatakan, negara-negara besar di Timur Tengah harus melakukan segala upaya untuk mencegah ISIS mendapatkan senjata.
Embargo senjata, katanya, adalah salah satu dari banyak langkah yang diperlukan untuk mengatasi kelompok radikal yang menghadirkan tantangan besar bagi taktik kontraterorisme Barat dan keamanan regional.
"Para stakeholder perlu memberlakukan sanksi yang lebih keras, melaksanakan misi patroli perbatasan bersama, meningkatkan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi, dan memperkuat pasukan Penjaga Perdamaian PBB di negara-negara yang berbatasan dengan Irak dan Suriah," katanya, seperti dikutip dari laman Sputniknews, Rabu (11/11/2015).
Kozhakhmetov juga menyatakan, bahwa sistem pertahanan ofensif harus ditambah, meski dengan gerakan militer yang terbatas. Selain itu juga perlu dilakukan upaya diplomatik dan ekonomi. Menurutnya, ini adalah strategi anti ISIS yang paling efisien.
Embargo senjata, katanya, adalah salah satu dari banyak langkah yang diperlukan untuk mengatasi kelompok radikal yang menghadirkan tantangan besar bagi taktik kontraterorisme Barat dan keamanan regional.
"Para stakeholder perlu memberlakukan sanksi yang lebih keras, melaksanakan misi patroli perbatasan bersama, meningkatkan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi, dan memperkuat pasukan Penjaga Perdamaian PBB di negara-negara yang berbatasan dengan Irak dan Suriah," katanya, seperti dikutip dari laman Sputniknews, Rabu (11/11/2015).
Kozhakhmetov juga menyatakan, bahwa sistem pertahanan ofensif harus ditambah, meski dengan gerakan militer yang terbatas. Selain itu juga perlu dilakukan upaya diplomatik dan ekonomi. Menurutnya, ini adalah strategi anti ISIS yang paling efisien.
(ian)