AS Bilang Militerisasi China di Laut China Selatan Picu Konflik
A
A
A
CALIFORNIA - Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa reklamasi pulau dan militerisasi China di Laut China Selatan bisa memicu konflik di kawasan, terutama antara China dengan negara-negara yang terlibat sengketa maritim tersebut. Peringatan itu disampaikan Kepala Pentagon, Ashton Carter.
Carter mengungkapkan keprihatinan AS terhadap reklamasi lahan di Laut China Selatan berskala besar yang dilakukan China.
”Amerika Serikat bergabung hampir semua orang di wilayah itu untuk menjadi sangat prihatin tentang kecepatan dan lingkup reklamasi lahan di Laut China Selatan,” kata Carter dalam sebuah forum di California, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (8/11/2015).
“Prospek militerisasi lebih lanjut, serta potensi untuk kegiatan (reklamasi) ini meningkatkan risiko salah perhitungan atau konflik antara negara-negara penuntut (klaim Laut China Selatan),” lanjut Menteri Pertahanan AS itu.
Pada hari Kamis lalu, Carter menaiki kapal induk nuklir AS, USS Theodore Roosevelt yang berlayar di Laut China Selatan. Aksi Carter itu membuat para pejabat Beijing marah dan menyebutnya sebagai provokasi terang-terangan.
Sebelum itu, kapal perang AS, USS Lassen terlebih dahulu bermanuver di wilayah yang berjarak 12 mil laut dari pulau-pulau buatan China di Kepulauan Spratly, Laut China Selatan. Kapal perang AS itu kemudian dibuntuti kapal perang China.
Kru kapal perang USS Lassen mengklaim manuvernya itu sebagai operasi kebebasan navigasi di kawasan internasional. ”Kami telah melakukan ini sebelumnya, di seluruh dunia. Dan kami akan melakukannya lagi,” kata Carter mengacu pada pelayaran kapal perang AS di perairan internasional.
Carter mengungkapkan keprihatinan AS terhadap reklamasi lahan di Laut China Selatan berskala besar yang dilakukan China.
”Amerika Serikat bergabung hampir semua orang di wilayah itu untuk menjadi sangat prihatin tentang kecepatan dan lingkup reklamasi lahan di Laut China Selatan,” kata Carter dalam sebuah forum di California, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (8/11/2015).
“Prospek militerisasi lebih lanjut, serta potensi untuk kegiatan (reklamasi) ini meningkatkan risiko salah perhitungan atau konflik antara negara-negara penuntut (klaim Laut China Selatan),” lanjut Menteri Pertahanan AS itu.
Pada hari Kamis lalu, Carter menaiki kapal induk nuklir AS, USS Theodore Roosevelt yang berlayar di Laut China Selatan. Aksi Carter itu membuat para pejabat Beijing marah dan menyebutnya sebagai provokasi terang-terangan.
Sebelum itu, kapal perang AS, USS Lassen terlebih dahulu bermanuver di wilayah yang berjarak 12 mil laut dari pulau-pulau buatan China di Kepulauan Spratly, Laut China Selatan. Kapal perang AS itu kemudian dibuntuti kapal perang China.
Kru kapal perang USS Lassen mengklaim manuvernya itu sebagai operasi kebebasan navigasi di kawasan internasional. ”Kami telah melakukan ini sebelumnya, di seluruh dunia. Dan kami akan melakukannya lagi,” kata Carter mengacu pada pelayaran kapal perang AS di perairan internasional.
(mas)