Agar Rakyat Tak Bosan, Pemimpin Kuba Raul Castro Akan Mundur
A
A
A
HAVANA - Raul Castro menegaskan bahwa dia akan mundur sebagai pemimpin Kuba pada 24 Februari 2018. Alasannya, agar rakyat Kuba tidak bosan.
”Saya tidak akan menjadi kakek buyut maupun (kakek) cicit sebagai (pemimpin), sehingga (rakyat) Kuba akan bosan kepada saya. Saya akan mengundurkan diri pada 24 Februari 2018,” kata Raul Castro, seperti dikutip El Financiero, Sabtu (7/11/2015).
Pemimpin Kuba berusia 84 tahun itu pertama kali diumumkan terpilih menjadi Kepala Dewan Negara pada Februari 2008. Kepala Dewan Negara adalah sebutan Kepala Negara di Kuba layaknya presiden yang dipilih setiap lima tahun sekali.
Raul Castro menjadi pemimpin Kuba tak lepas dari peran kakaknya, Fidel Castro yang berkuasa sejak 1976 hingga 2006. Setelah pensiun, Fidel Castro mengamanatkan adiknya untuk memimpin Kuba.
Setelah menggantikan kakaknya selama dua tahun, Raul Castro secara resmi terpilih menjadi Kepala Dewan Negara pada bulan Februari 2008. Lima tahun, yakni Februari 2013 dia terpilih lagi dan berkuasa hingga sekarang.
”Saya tidak akan menjadi kakek buyut maupun (kakek) cicit sebagai (pemimpin), sehingga (rakyat) Kuba akan bosan kepada saya. Saya akan mengundurkan diri pada 24 Februari 2018,” kata Raul Castro, seperti dikutip El Financiero, Sabtu (7/11/2015).
Pemimpin Kuba berusia 84 tahun itu pertama kali diumumkan terpilih menjadi Kepala Dewan Negara pada Februari 2008. Kepala Dewan Negara adalah sebutan Kepala Negara di Kuba layaknya presiden yang dipilih setiap lima tahun sekali.
Raul Castro menjadi pemimpin Kuba tak lepas dari peran kakaknya, Fidel Castro yang berkuasa sejak 1976 hingga 2006. Setelah pensiun, Fidel Castro mengamanatkan adiknya untuk memimpin Kuba.
Setelah menggantikan kakaknya selama dua tahun, Raul Castro secara resmi terpilih menjadi Kepala Dewan Negara pada bulan Februari 2008. Lima tahun, yakni Februari 2013 dia terpilih lagi dan berkuasa hingga sekarang.
(mas)