Rusia Belum Buat Kesimpulan, Teori Tragedi Metrojet Berkembang
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhael Y. Galuzin, menegaskan bahwa Rusia belum membuat kesimpulan soal penyebab tragedi jatuhnya pesawat penumpang Rusia, Metrojet 9268, di Sinai Mesir. Namun, teori terkait penyebab tragedi pesawat yang menewaskan 224 orang itu telah berkembang.
Beberapa teori terkait pe nyebab jatuhnya pesawat itu antara lain, pesawat ditembak jatuh oleh kelompok militan Sinai yang berafiliasi dengan ISIS. Kemudian, ada yang menyebut pesawat dalam kondisi tidak normal seperti pengakuan co-pilot yang disampaikan istrinya. Teori terbaru dari intelijen Amerika Serikat (AS) yang menduga, pesawat Metrojet jatuh karena bom yang dipasang ISIS di dalam pesawat.
”Sejauh ini, belum mengetahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut," ujar Dubes Galuzin kepada wartawan di kediamannya, di Jakarta, pada Kamis (5/11/2015).
Menurutnya, Pemerintah Rusia telah mengirimkan tim ahli ke Mesir untuk melakukan penyelidikan langsung soal insiden ini. Tim tersebut telah melakukan koordinasi secara intens dengan otoritas Mesir dalam proses penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan tersebut, lanjut Galuzin, baik pihak Rusia ataupun Mesir masih belum menyimpulkan apapun. "Kami belum membuat kesimpulan apapun mengenai hal ini,” tegasnya.
Diplomat senior Rusia itu mengatakan, negaranya pasti akan menyampaikan informasi ke publik jika sudah memperoleh informasi yang valid. Galuzin melanjutkan, Rusia baik secara resmi maupun tidak resmi belum memperoleh informasi soal keterlibatan teroris dalam tragedi pesawat maskapai Kogalymavia itu.
Pesawat itu jatuh 23 menit setelah lepas landas dari Bandara Sharm el-Sheikh, Mesir untuk menuju ke Saint Petersburg, Rusia pada Sabtu pekan lalu. Semua orang di dalam pesawat yang berjumlah 224 orang dinyatakan tidak ada yang selamat.
Beberapa teori terkait pe nyebab jatuhnya pesawat itu antara lain, pesawat ditembak jatuh oleh kelompok militan Sinai yang berafiliasi dengan ISIS. Kemudian, ada yang menyebut pesawat dalam kondisi tidak normal seperti pengakuan co-pilot yang disampaikan istrinya. Teori terbaru dari intelijen Amerika Serikat (AS) yang menduga, pesawat Metrojet jatuh karena bom yang dipasang ISIS di dalam pesawat.
”Sejauh ini, belum mengetahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut," ujar Dubes Galuzin kepada wartawan di kediamannya, di Jakarta, pada Kamis (5/11/2015).
Menurutnya, Pemerintah Rusia telah mengirimkan tim ahli ke Mesir untuk melakukan penyelidikan langsung soal insiden ini. Tim tersebut telah melakukan koordinasi secara intens dengan otoritas Mesir dalam proses penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan tersebut, lanjut Galuzin, baik pihak Rusia ataupun Mesir masih belum menyimpulkan apapun. "Kami belum membuat kesimpulan apapun mengenai hal ini,” tegasnya.
Diplomat senior Rusia itu mengatakan, negaranya pasti akan menyampaikan informasi ke publik jika sudah memperoleh informasi yang valid. Galuzin melanjutkan, Rusia baik secara resmi maupun tidak resmi belum memperoleh informasi soal keterlibatan teroris dalam tragedi pesawat maskapai Kogalymavia itu.
Pesawat itu jatuh 23 menit setelah lepas landas dari Bandara Sharm el-Sheikh, Mesir untuk menuju ke Saint Petersburg, Rusia pada Sabtu pekan lalu. Semua orang di dalam pesawat yang berjumlah 224 orang dinyatakan tidak ada yang selamat.
(mas)