Presiden Mesir: ISIS Membom Pesawat Rusia Adalah Propaganda
A
A
A
KAIRO - Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, pada Selasa (3/11/2015), mengatakan klaim ISIS membom pesawat maskapai Kogalymavia, Rusia, yang jatuh di Sinai adalah propaganda semata. Dia menegaskan bahwa wilayah Semenanjung Sinai sepenuhnya di bawah kendali militer Mesir.
Komentar Sisi itu untuk merespons klaim kelompok militan Sinai, Ansar Bait al-Maqdis yang berafiliasi dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bahwa mereka bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat pembawa 224 orang itu beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Sharm el-Sheikh, Mesir.
Para ahli keamanan berserta pejabat Rusia dan Mesir sebelumnya sudah ragu dengan klaim ISIS. Menurut analisi para ahli keamanan, kelompok militan di Sinai tidak akan mampu menjatuhkan pesawat di ketinggian 30 ribu kaki.
Hasil citra satelit AS juga mengesampikan dugaan pesawat itu ditembak rudal dari udara. Hasil citra satelit itu menyatakan ada tanda panas yang menyebabkan pesawat hancur di udara.
Berbicara kepada BBC, dalam sebuah wawancara, Sisi menguatkan pernyataan resmi pihak berwenang Mesir sebelumnya.”Ketika ada propaganda (pesawat) yang jatuh karena ISIS, ini adalah salah satu cara untuk merusak stabilitas dan keamanan dan citra Mesir. Percayalah, situasi di Sinai, terutama di daerah yang terbatas ini, berada di bawah kontrol penuh kami,” katanya.
Pemimpin Mesir itu mendesak semua orang yang ingin bergabung dalam penyelidikan untuk segera melakukannya. "Semua dari mereka yang tertarik dalam hal ini dipersilakan untuk berpartisipasi dalam penyelidikan,” ujarnya.
Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper, meragukan keterlibatan teroris dalam tragedi pesawat penumpang Rusia yang menewaskan 224 orang itu. Tapi, dia menolak untuk mengesampingkan segala kemungkinan.
Komentar Sisi itu untuk merespons klaim kelompok militan Sinai, Ansar Bait al-Maqdis yang berafiliasi dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bahwa mereka bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat pembawa 224 orang itu beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Sharm el-Sheikh, Mesir.
Para ahli keamanan berserta pejabat Rusia dan Mesir sebelumnya sudah ragu dengan klaim ISIS. Menurut analisi para ahli keamanan, kelompok militan di Sinai tidak akan mampu menjatuhkan pesawat di ketinggian 30 ribu kaki.
Hasil citra satelit AS juga mengesampikan dugaan pesawat itu ditembak rudal dari udara. Hasil citra satelit itu menyatakan ada tanda panas yang menyebabkan pesawat hancur di udara.
Berbicara kepada BBC, dalam sebuah wawancara, Sisi menguatkan pernyataan resmi pihak berwenang Mesir sebelumnya.”Ketika ada propaganda (pesawat) yang jatuh karena ISIS, ini adalah salah satu cara untuk merusak stabilitas dan keamanan dan citra Mesir. Percayalah, situasi di Sinai, terutama di daerah yang terbatas ini, berada di bawah kontrol penuh kami,” katanya.
Pemimpin Mesir itu mendesak semua orang yang ingin bergabung dalam penyelidikan untuk segera melakukannya. "Semua dari mereka yang tertarik dalam hal ini dipersilakan untuk berpartisipasi dalam penyelidikan,” ujarnya.
Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper, meragukan keterlibatan teroris dalam tragedi pesawat penumpang Rusia yang menewaskan 224 orang itu. Tapi, dia menolak untuk mengesampingkan segala kemungkinan.
(mas)