Teroris Cantik Senyum Monalisa Ini Diduga Gabung ISIS
A
A
A
ANKARA - Wanita cantik ini bernama Walentina Slobodjanuk, 20. Namun, oleh polisi Turki dijuluki “teroris cantik dengan senyum Monalisa”.
Dia diburu polisi Turki karena diduga bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Walentina diketahui menggunakan kartu identitas (ID) palsu.
Menurut kepolisian Turki, meski parasnya cantik, namun wanita itu bisa membunuh. Polisi Turki sudah menyebar banyak foto wanita itu, termasuk foto dengan jilbab hitam dengan senyum khas mirip sosok lukisan “Senyum Monalisa” karya Leonardo da Vinci.
Data di kepolisian Turki menyebut, Walentina dilahirkan pada tahun 1995 di Kazakhstan. Namun, dia menggunakan kartu identitas palsu bernama Yildiz Bozkurt.
Polisi Turki, seperti dikutip news.com.au, Selasa (27/10/2015 telah memperingatkan bahwa wanita itu secara fisik tampak seperti “innocent”. Tapi, dia diduga terlibat dalam serangan teror yang direncanakan di Turki.
Laporan lain menyebut, wanita muda itu jadi pelaku “pengantin jihad” kelompok ISIS, setelah beberapa bulan terakhir banyak perempuan melakukan perjalanan ke Suriah untuk mendukung militan ISIS ataupun militan asal negara mereka.
Sebuah laporan dari Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi menyatakan, sekitar 550 perempuan muda dari seluruh dunia, beberapa di antaranya berusia sekitar 13 tahun, sudah melakukan perjalanan untuk bergabung dengan ISIS.
Media Inggris, Guardian, juga pernah melansir laporan bahwa sekitar 100 dari 700 atau lebih warga Inggris yang telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung ISIS adalah perempuan dan anak gadis.
Dia diburu polisi Turki karena diduga bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Walentina diketahui menggunakan kartu identitas (ID) palsu.
Menurut kepolisian Turki, meski parasnya cantik, namun wanita itu bisa membunuh. Polisi Turki sudah menyebar banyak foto wanita itu, termasuk foto dengan jilbab hitam dengan senyum khas mirip sosok lukisan “Senyum Monalisa” karya Leonardo da Vinci.
Data di kepolisian Turki menyebut, Walentina dilahirkan pada tahun 1995 di Kazakhstan. Namun, dia menggunakan kartu identitas palsu bernama Yildiz Bozkurt.
Polisi Turki, seperti dikutip news.com.au, Selasa (27/10/2015 telah memperingatkan bahwa wanita itu secara fisik tampak seperti “innocent”. Tapi, dia diduga terlibat dalam serangan teror yang direncanakan di Turki.
Laporan lain menyebut, wanita muda itu jadi pelaku “pengantin jihad” kelompok ISIS, setelah beberapa bulan terakhir banyak perempuan melakukan perjalanan ke Suriah untuk mendukung militan ISIS ataupun militan asal negara mereka.
Sebuah laporan dari Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi menyatakan, sekitar 550 perempuan muda dari seluruh dunia, beberapa di antaranya berusia sekitar 13 tahun, sudah melakukan perjalanan untuk bergabung dengan ISIS.
Media Inggris, Guardian, juga pernah melansir laporan bahwa sekitar 100 dari 700 atau lebih warga Inggris yang telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung ISIS adalah perempuan dan anak gadis.
(mas)