Rusia Sewot Serangan Udaranya Disebut Hantam RS di Suriah
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia membantah laporan media Barat yang menuduh serangan udara Rusia telah menghantam rumah sakit lapangan yang ada di barat laut Suriah dan menewaskan 13 orang. Laporan tersebut didasarkan pada sumber yang berasal dari Observatorium HAM untuk Suriah yang berbasis di London, Inggris.
"Ada laporan media massa yang menyatakan bahwa pesawat Rusia membom sebuah rumah sakit lapangan yang ada di Idlib, barat laut Suriah dan dilaporkan menewaskan 13 orang. Saya tidak bisa mengatakan bahwa laporan ini ditulis oleh wartawan, tetapi hanya berdasarkan prasangka mereka," tegas Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova seperti disitir dari laman Russia Today, Jumat (23/10/2015).
Zakharova pun mempertanyakan validitas dari laporan Observatorium HAM untuk Suriah, mengingat lembaga tersebut berada di Inggris dan tidak memiliki akses langsung ke Suriah.
Dia juga mengatakan, peran Rusia dalam konflik di Suriah ditujukan untuk melindungi warga sipil. Sedangkan kelompok teroris terus mendapatkan bantuan dari orang lain dan peralatan dari luar negeri yang cenderung berbahaya.
"Fakta-fakta ini menimbulkan pertanyaan mengenai apakah pihak yang terlibat dalam konflik di Suriah benar-benar tertarik dalam penyelesaian damai dan bagaimana tujuan ini didamaikan dengan dukungan keuangan dan teknis untuk kelompok-kelompok bersenjata anti pemerintah, termasuk mereka yang langsung bekerja sama dengan teroris," tutur Zakharova.
Sebelumnya dikabarkan, serangan udara Rusia menghantam sejumlah rumah sakit. Syrian-American Medical Society telah menghantam sejumlah rumah sakit dan klinik lapangan. Serangan terbaru di provinsi barat laut Idlib pada Selasa lalu menewaskan dua tenaga medis dan setidaknya 10 warga sipil serta melukai 28 warga sipil lainnya.
"Ada laporan media massa yang menyatakan bahwa pesawat Rusia membom sebuah rumah sakit lapangan yang ada di Idlib, barat laut Suriah dan dilaporkan menewaskan 13 orang. Saya tidak bisa mengatakan bahwa laporan ini ditulis oleh wartawan, tetapi hanya berdasarkan prasangka mereka," tegas Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova seperti disitir dari laman Russia Today, Jumat (23/10/2015).
Zakharova pun mempertanyakan validitas dari laporan Observatorium HAM untuk Suriah, mengingat lembaga tersebut berada di Inggris dan tidak memiliki akses langsung ke Suriah.
Dia juga mengatakan, peran Rusia dalam konflik di Suriah ditujukan untuk melindungi warga sipil. Sedangkan kelompok teroris terus mendapatkan bantuan dari orang lain dan peralatan dari luar negeri yang cenderung berbahaya.
"Fakta-fakta ini menimbulkan pertanyaan mengenai apakah pihak yang terlibat dalam konflik di Suriah benar-benar tertarik dalam penyelesaian damai dan bagaimana tujuan ini didamaikan dengan dukungan keuangan dan teknis untuk kelompok-kelompok bersenjata anti pemerintah, termasuk mereka yang langsung bekerja sama dengan teroris," tutur Zakharova.
Sebelumnya dikabarkan, serangan udara Rusia menghantam sejumlah rumah sakit. Syrian-American Medical Society telah menghantam sejumlah rumah sakit dan klinik lapangan. Serangan terbaru di provinsi barat laut Idlib pada Selasa lalu menewaskan dua tenaga medis dan setidaknya 10 warga sipil serta melukai 28 warga sipil lainnya.
(ian)