Redam Ketegangan, Kerry Temui Netanyahu
A
A
A
BERLIN - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Berlin, Jerman. Pertemuan ini digelar untuk membahas meningkatnya aksi kekerasan yang terjadi antara Palestina dan Israel dalam beberapa pekan terkahir.
"Ini benar-benar sangat penting, untuk mengakhiri semua hasutan dan semua kekerasan, serta untuk menemukan jalan ke depan guna membangun kemungkinan yang tidak ada hari ini untuk sebuah proses yang lebih besar," kata Kerry seperti dikutip dari ABC News, Jumat (23/10/2015).
Sementara itu, Netanyahu dalam kesempatan yang sama meminta kepada masyarakat internasional untuk memberitahu kepada Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, agar berhenti menyebarkan kebohongan tentang Israel. Ia menegaskan, Israel telah berkomitmen untuk mempertahankan status quo di Masjid Al-Aqsa, situs paling suci ketiga umat Islam.
Selain melakukan pertemuan dan berbicara dengan Netanyahu, Kerry juga telah melakukan pembicaraan dengan Raja Abdullah dari Yordania dan Abbas untuk membahas situasi yang terjadi.
"Saya percaya orang-orang ini dapat menurunkan tensi ketegangan. Jadi, mari kita pergi bekerja dan melihat apa yang bisa kita lakukan.
Kerry dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah koleganya dari Rusia, Arab Saudi, dan Turki, untuk membahwa situasi di Timur Tengah di Wina, Austria. Pertemuan ini akan menjadi pertemuan perdana dengan Rusia sejak Kremlin menggelar operasi udara di Suriah pada akhir bulan lalu.
"Ini benar-benar sangat penting, untuk mengakhiri semua hasutan dan semua kekerasan, serta untuk menemukan jalan ke depan guna membangun kemungkinan yang tidak ada hari ini untuk sebuah proses yang lebih besar," kata Kerry seperti dikutip dari ABC News, Jumat (23/10/2015).
Sementara itu, Netanyahu dalam kesempatan yang sama meminta kepada masyarakat internasional untuk memberitahu kepada Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, agar berhenti menyebarkan kebohongan tentang Israel. Ia menegaskan, Israel telah berkomitmen untuk mempertahankan status quo di Masjid Al-Aqsa, situs paling suci ketiga umat Islam.
Selain melakukan pertemuan dan berbicara dengan Netanyahu, Kerry juga telah melakukan pembicaraan dengan Raja Abdullah dari Yordania dan Abbas untuk membahas situasi yang terjadi.
"Saya percaya orang-orang ini dapat menurunkan tensi ketegangan. Jadi, mari kita pergi bekerja dan melihat apa yang bisa kita lakukan.
Kerry dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah koleganya dari Rusia, Arab Saudi, dan Turki, untuk membahwa situasi di Timur Tengah di Wina, Austria. Pertemuan ini akan menjadi pertemuan perdana dengan Rusia sejak Kremlin menggelar operasi udara di Suriah pada akhir bulan lalu.
(ian)