Separatis Pro Rusia Tunda Gelar Pemilu
A
A
A
KIEV - Separatis pro-Rusia yang mendiami wilayah Ukraina Timur menunda pemilihan lokal yang dinilai oleh Kiev sebagai tindakan yang tidak sah dan, jika dilakukan, akan mengancam proses perdamaian.
"Kami mengumumkan persetujuan dari republik Luhansk dan Donetsk untuk menunda pemilu, dari semula tanggal 18 Oktober dan 1 November, menjadi tahun depan," bunyi pernyataan yang diungkapkan oleh utusan separatis untuk pembicaraan damai, seperti dikutip Reuters dari kantor berita DAN, yang berbasis di kota utama kelompok separatis, Donetsk, Selasa (6/10/2015)
Kelompok separatis mengatakan, pemilu akan diadakan pada bulan Februari pada tahun depan. Hal ini berpotensi memberikan mediator internasional untuk menuntaskan kesepakatan bersama, dimana Kiev bisa menerima pemilihan umum lokal.
Menurut ketentuan perjanjian damai yang ditandatangani di Minsk pada bulan Februari lalu, pemilu lokal itu maksudkan akan diselenggarakan pada 25 Oktober. Pemilu akan diadakan di daerah yang dikuasai oleh kelompok separatis, yaitu Donetsk dan Luhansk, bersama dengan sisa dari bekas republik Soviet.
Namun, Kiev mengatakan, mereka tidak bisa mengawasi jalannya pemilu di wilayah timur, karena permasalahan keamanan. Kiev menegaskan, pemilu hanya akan sah jika diadakan di bawah kontrol negara Ukraina. Namun, surat perintah tersebut tidak diindahkan di kedua negara bagian tersebut.
"Kami mengumumkan persetujuan dari republik Luhansk dan Donetsk untuk menunda pemilu, dari semula tanggal 18 Oktober dan 1 November, menjadi tahun depan," bunyi pernyataan yang diungkapkan oleh utusan separatis untuk pembicaraan damai, seperti dikutip Reuters dari kantor berita DAN, yang berbasis di kota utama kelompok separatis, Donetsk, Selasa (6/10/2015)
Kelompok separatis mengatakan, pemilu akan diadakan pada bulan Februari pada tahun depan. Hal ini berpotensi memberikan mediator internasional untuk menuntaskan kesepakatan bersama, dimana Kiev bisa menerima pemilihan umum lokal.
Menurut ketentuan perjanjian damai yang ditandatangani di Minsk pada bulan Februari lalu, pemilu lokal itu maksudkan akan diselenggarakan pada 25 Oktober. Pemilu akan diadakan di daerah yang dikuasai oleh kelompok separatis, yaitu Donetsk dan Luhansk, bersama dengan sisa dari bekas republik Soviet.
Namun, Kiev mengatakan, mereka tidak bisa mengawasi jalannya pemilu di wilayah timur, karena permasalahan keamanan. Kiev menegaskan, pemilu hanya akan sah jika diadakan di bawah kontrol negara Ukraina. Namun, surat perintah tersebut tidak diindahkan di kedua negara bagian tersebut.
(ian)