Rusia Jalin Komunikasi dengan Indonesia Perangi Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesa, Mikhel Y Galuzin menilai Indonesia dan Rusia memiliki pemahaman yang sama soal bahaya laten terorisme. Oleh karena itu, dirinya menuturkan kedua negara sudah menjalin komunikasi mengenai hal ini.
Salah satu masalah utama yang dimiliki oleh kedua negara adalah menyangkut keberadaan ISIS. Sejumlah warga negara Rusia atau Indonesia diketahui sudah cukup banyak yang bertolak ke Suriah atau Irak untuk bergabung dengan kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi tersebut.
Diperkirakan setidaknya terdapat 400 sampai 500 warga negara Indonesia yang sudah bergabung dengan ISIS. Sementara untuk jumlah warga Rusia yang telah bergabung dengan ISIS jauh lebih banyak, diperkiarakan sekitar 2.000 warga Rusia sudah bergabung dengan ISIS.
"Sejauh yang saya mengerti, Indonesia punya perhatian yang sama soal ini. Kami punya hubungan erat dengan Indonesia untuk memerangi terorisme, kami saling tukar informasi, melakukan dialog, dan melakukan latihan militer bersama," ujar Galuzin pada Selasa (6/10/2015).
"Kami ingin mendidik orang-orang agar hidup harmonis dan melawan tindak teroris. Saya menghormati Indonesia, yang juga ingin melawan terorisme dan saya lihat banyak kesempatan antara Indonesia dan Rusia untuk terus berdialog membahas isu ini," tukasnya.
Salah satu masalah utama yang dimiliki oleh kedua negara adalah menyangkut keberadaan ISIS. Sejumlah warga negara Rusia atau Indonesia diketahui sudah cukup banyak yang bertolak ke Suriah atau Irak untuk bergabung dengan kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi tersebut.
Diperkirakan setidaknya terdapat 400 sampai 500 warga negara Indonesia yang sudah bergabung dengan ISIS. Sementara untuk jumlah warga Rusia yang telah bergabung dengan ISIS jauh lebih banyak, diperkiarakan sekitar 2.000 warga Rusia sudah bergabung dengan ISIS.
"Sejauh yang saya mengerti, Indonesia punya perhatian yang sama soal ini. Kami punya hubungan erat dengan Indonesia untuk memerangi terorisme, kami saling tukar informasi, melakukan dialog, dan melakukan latihan militer bersama," ujar Galuzin pada Selasa (6/10/2015).
"Kami ingin mendidik orang-orang agar hidup harmonis dan melawan tindak teroris. Saya menghormati Indonesia, yang juga ingin melawan terorisme dan saya lihat banyak kesempatan antara Indonesia dan Rusia untuk terus berdialog membahas isu ini," tukasnya.
(ian)