Rezim Suriah Puji Gempuran Kremlin, Benci Serangan AS

Kamis, 01 Oktober 2015 - 12:55 WIB
Rezim Suriah Puji Gempuran...
Rezim Suriah Puji Gempuran Kremlin, Benci Serangan AS
A A A
DAMASKUS - Rezim Pemerintah Damaskus memuji serangan militer Kremlin di Suriah karena gempurannya tepat mengenai kelompok teroris. Sebaliknya, rezim Suriah membenci serangan Amerika Serikat yang dianggap tidak efektif karena menolak koordinasi dengan Pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Pemerintah Damaskus percaya intervensi militer Moskow bisa menstabilkan situas di Suriah. Pujian terhadap Kremlin itu disampaikan ajudan Presiden Assad, Bouthaina Shaaban. Menurutnya, Suriah menaruh harapan kepada Rusia untuk melemahkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan kelompok teror lainnya.

”Tapi itu tidak hanya terhadap ISIS,” katanya dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Russia Today, Kamis (1/10/2015). ”Saya tidak tahu mengapa orang, mengapa mereka lupa tentang Jabhat al-Nusra, meskipun resolusi Dewan Keamanan (PBB) sudah menyatakan Al Nusra dan ISIS sebagai organisasi teroris,” lanjut Shaaban.

”Selain ini, ada puluhan organisasi teroris di Suriah. Ada ribuan tentara bayaran dan teroris yang datang dari seluruh dunia,” imbuh dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rusia sudah meluncurkan serangan militer perdananaya di Suriah untuk memerangi ISIS. Ada sekitar 20 penerbangan tempur yang dikerahkan Kremlin yang mengenai delapan target ISIS.

”Apa yang saya tahu adalah, cara Rusia melakukannya baik, yakni kerjasama penuh dengan Pemerintah Suriah; serta konsultasi dengan seluruh dunia. (Presiden Vladimir) Putin meminta negara manapun di dunia untuk bergabung dalam pertempuran melawan terorisme, oleh karena itu, saya pikir gaya memerangi terorisme sangat meyakinkan oleh Rusia,” katanya.

“Sementara aliansi yang dibuat oleh AS dan Barat tidak benar-benar baik mengikuti aturan legitimasi internasional atau berkoordinasi dengan Pemerintah Suriah, dan tidak benar-benar berarti untuk memerangi terorisme,” kecam Shaaban. Operasi militer pimpinan AS, katanya, telah terbukti tidak efektif.

Lebih lanjut, ajudan Assad ini menuduh operasi militer AS dan sekutunya hanya untuk menghancurkan Suriah, seperti yang pernah dilakukan pada Irak dan Libya.”Untuk menghancurkan negara kami, untuk menghancurkan peradaban kita, untuk menghancurkan orang-orang kita, bukan mewujudkan perdamaian di Suriah,” ujarnya.

“Satu hal yang benar adalah bahwa semua orang yang membawa senjata melawan rakyat Suriah dan lembaga Suriah adalah teroris. Dan tentara Suriah telah memerangi mereka selama lima tahun terakhir, sementara Barat adalah melihat negara kita sedang dihancurkan. Di rumah sakit kami, di sekolah kami, di warisan arkeologi kami benar-benar sedang hancur,” lanjut dia.

”Itu sebabnya saya merasa bahwa Rusia akan berhasil, sedangkan Barat tidak atau mungkin tidak ingin sukses. Saya tidak yakin.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0827 seconds (0.1#10.140)