Serangan Udara Rusia di Suriah Salah Sasaran
A
A
A
ANKARA - Rusia secara resmi telah melakukan serangan udara ke wilayah barat laut Suriah. Moskow mengatakan, target serangan adalah memukul mundur ISIS. Namun, serangan itu ternyata mengenai kelompok pemberontak Suriah yang didukung oleh Barat dan melukai delapan gerilayawan.
Menurut komandan kelompok pemberontak, para gerilyawan terkena serangan di pedesaan Provinsi Homs, lokasi markas pusat kaum pemberontak Suriah. "Pedesaan utara Hama bukan basis ISIS dan berada di bawah kendali Tentara Pembebasan Suriah," ujar komandan kelompok pemberontak Suriah, Major Jamil al-Saleh, seperti disalin dari laman Reuters, Rabu (30/9/2015).
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengaku telah melancarkan serangan udara terhadap basis ISIS di Suriah. Serangan ini dilancarkan setelah Presiden Vladimir Putin mendapatkan dukungan dari parlemen untuk menggelar operasi militer guna membantu sekutu terdekat Kremlin di Timur Tengah.
Selama ini Rusia adalah sekutu dekat rezim Bashar al-Assad. Serangan udara ini juga dilancarkan atas permintaan Assad. Rusia telah memberitahu Amerika Serikat (AS) soal serangan udara ini. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik diantara dua negara adidaya itu.
Seperti diketahui, AS dan sekutunya juga melancarkan serangan udara ke basis ISIS yang ada di perbatasan Suriah dan Irak. Namun, berbeda dengan Rusia, serangan AS dan sekutunya tidak dikordinasikan dengan pemerintah Suriah. Selama ini, As adalah pendukung pemberontak Suriah dan menginginkan rezim Assad lengser.
Menurut komandan kelompok pemberontak, para gerilyawan terkena serangan di pedesaan Provinsi Homs, lokasi markas pusat kaum pemberontak Suriah. "Pedesaan utara Hama bukan basis ISIS dan berada di bawah kendali Tentara Pembebasan Suriah," ujar komandan kelompok pemberontak Suriah, Major Jamil al-Saleh, seperti disalin dari laman Reuters, Rabu (30/9/2015).
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengaku telah melancarkan serangan udara terhadap basis ISIS di Suriah. Serangan ini dilancarkan setelah Presiden Vladimir Putin mendapatkan dukungan dari parlemen untuk menggelar operasi militer guna membantu sekutu terdekat Kremlin di Timur Tengah.
Selama ini Rusia adalah sekutu dekat rezim Bashar al-Assad. Serangan udara ini juga dilancarkan atas permintaan Assad. Rusia telah memberitahu Amerika Serikat (AS) soal serangan udara ini. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik diantara dua negara adidaya itu.
Seperti diketahui, AS dan sekutunya juga melancarkan serangan udara ke basis ISIS yang ada di perbatasan Suriah dan Irak. Namun, berbeda dengan Rusia, serangan AS dan sekutunya tidak dikordinasikan dengan pemerintah Suriah. Selama ini, As adalah pendukung pemberontak Suriah dan menginginkan rezim Assad lengser.
(esn)