Ketua DPR AS Bersumpah Jegal Perjanjian Nuklir Iran
A
A
A
WASHINGTON - Ketua DPR atau Parlemen Amerika Serikat (AS) yang juga politisi Partai Republik, John Boehner, berjanji partainya akan terus melakukan segala upaya untuk menjegal kesepakatan nuklir Iran.
"Perdebatan tentang perjanjian nuklir yang melibatkan Iran dan enam kekuatan dunia masih jauh dari kata selesai," ujar Boehner pada konferensi pers di Capitol Hill seperti dikutip dari laman Xinhua, Jumat (11/9/2015).
"Saya bersumpah untuk menggunakan setiap alat yang kami miliki untuk menghentikan, memperlambat, maupun menunda perjanjian ini," tambahnya.
Pernyataan Boehner ini muncul setelah Demokrat berhasil mengumpulkan suara senat untuk menggagalkan rencana penolakan terhadap perjanjian nuklir tersebut.
Partai Demokrat dan Obama berhasil mendapatkan 34 dukungan dari Senat, sebuah angka yang dibutuhkan bagi Obama agar bisa menggunakan hak vetonya.
"Partai Republik akan terus melakukan semua yang dapat kita lakukan untuk menghentikan perjanjian nuklir Presiden dengan Iran," kata Boehner. "Dengan menempatkan pihak pertama, Demokrat telah mengabaikan kehendak rakyat Amerika dan menghindari penghakiman sejarah," tuturnya.
Keberhasilan Obama dan Demokrat mendapatkan dukungan senat membuat Partai Republik yang menguasai Parlemen merubah strategi mereka untuk menyuarakan sikap oposisinya. Mereka kini tengah mempertimbangkan sebuah resolusi yang menyatakan pemerintah Obama tidak terbuka karena tidak menyerahkan semua dokumen terkait dengan kesepakatan Iran.
Mereka secara khusus mengacu pada dokumen dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Karenanya, Kongres AS belum bisa memulai periode 60 hari awal kerja mereka.
"Perdebatan tentang perjanjian nuklir yang melibatkan Iran dan enam kekuatan dunia masih jauh dari kata selesai," ujar Boehner pada konferensi pers di Capitol Hill seperti dikutip dari laman Xinhua, Jumat (11/9/2015).
"Saya bersumpah untuk menggunakan setiap alat yang kami miliki untuk menghentikan, memperlambat, maupun menunda perjanjian ini," tambahnya.
Pernyataan Boehner ini muncul setelah Demokrat berhasil mengumpulkan suara senat untuk menggagalkan rencana penolakan terhadap perjanjian nuklir tersebut.
Partai Demokrat dan Obama berhasil mendapatkan 34 dukungan dari Senat, sebuah angka yang dibutuhkan bagi Obama agar bisa menggunakan hak vetonya.
"Partai Republik akan terus melakukan semua yang dapat kita lakukan untuk menghentikan perjanjian nuklir Presiden dengan Iran," kata Boehner. "Dengan menempatkan pihak pertama, Demokrat telah mengabaikan kehendak rakyat Amerika dan menghindari penghakiman sejarah," tuturnya.
Keberhasilan Obama dan Demokrat mendapatkan dukungan senat membuat Partai Republik yang menguasai Parlemen merubah strategi mereka untuk menyuarakan sikap oposisinya. Mereka kini tengah mempertimbangkan sebuah resolusi yang menyatakan pemerintah Obama tidak terbuka karena tidak menyerahkan semua dokumen terkait dengan kesepakatan Iran.
Mereka secara khusus mengacu pada dokumen dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Karenanya, Kongres AS belum bisa memulai periode 60 hari awal kerja mereka.
(esn)