AS Minta Yunani Larang Pesawat Rusia Melintas

Selasa, 08 September 2015 - 18:17 WIB
AS Minta Yunani Larang...
AS Minta Yunani Larang Pesawat Rusia Melintas
A A A
ATHENA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) meminta Pemerintah Yunani melarang pesawat Rusia melintasi wilayah udaranya.

Permintaan AS itu menyusul kegusaran Washington soal laporan bahwa Moskow mengerahkan kekuatan militer di Suriah untuk menolong sekutunya, rezim Presiden Bashar al-Assad.

Permintaan AS itu diungkap seorang pejabat Yunani pada hari Senin lalu. Namun, belum jelas keputusan Yunani, apakah menuruti permintaan AS atau menolaknya.

Kementerian Luar Negeri Yunani menyatakan, permintaan AS itu sedang diperiksa. Namun, kantor berita Rusia, RIA Novosti melaporkan bahwa Yunani telah menolak permintaan AS. Sebaliknya, Rusia telah meminta izin kepada Yunani agar pesawat-pesawatnya melintas di wilayah udara Athena hingga 24 September 2015.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dikutip Reuters, Selasa (8/9/2015), mengatakan Moskow tidak akan memberikan reaksi resmi sampai ada keputusan dari Athena.

Rusia yang memiliki fasilitas angkatan laut di pelabuhan Tartous, Suriah, dilaporkan telah mengirimkan penerbangan reguler ke Latakia, Suriah. Pesawat-pesawat itu digunakan untuk membawa pulang warga negara Rusia yang ingin meninggalkan wilayah Suriah yang sedang dilanda konflik.

Laporan kehadiran militer Rusia di Suriah, telah membuat Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, prihatin. Dia mengaku telah menghubungi Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, untuk mengekspresikan keprihatinan AS. Kerry menyebut kehadiran militer Rusia di Suriah bisa memicu konfrontasi dengan sekutu-sekutu AS yang memerangi ISIS di Suriah.

Namun, Lavrov mengatakan bahwa keprihatinan Kerry tentang laporan kehadiran militer Rusia di Suriah terlalu dini. Rusia menegaskan peralatan militer Kremlin di Damaskus memang ada karena kedua negara terikat kontrak jual beli senjata.

“Moskow tidak pernah menyembunyikan bahwa telah memberikan peralatan militer kepada pihak berwenang Suriah secara resmi dengan tujuan memerangi terorisme,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1306 seconds (0.1#10.140)