Perangi ISIS, Inggris Akan Kembali Gunakan Drone
A
A
A
LONDON - Menteri Pertahanan Inggris, Micahel Fallon mengatakan, pihaknya akan kembali menggunakan pesawat drone untuk memerangi ISIS di Suriah. Hal itu dilakukan guna mencegah masuknya anggota ISIS ke Inggris.
"ISIS memiliki cara sendiri untuk menyerang jalan-jalan kami disini dan kami harus bekerja sangat keras untuk mencegah serangan-serangan itu, untuk mencari tahu tentang mereka, dan untuk mengganggu mereka," kata Fallon seperti dilansir dari BBC, Selasa (8/9/2015).
Sebelumnya, serangan drone angkatan udara Inggris (RAF) berhasil menewaskan tiga orang anggota ISIS dimana dua diantaranya adalah warga negara Inggris. Mereka adalah Reyaad Khan dan Ruhul Amin.
Terkait hal tersebut, Fallon mendukung serangan tersebut, meski korban yang tewas adalah warga negara Inggris. Menurutnya, serangan itu adalah tindakan yang sah untuk mempertahankan diri. Pasalnya, salah satu dari kedua korban tengah merencanakan serangan terhadap Inggris.
"Tidak ada cara lain untuk menghentikan Khan. Seperti yang dikatakan oleh Perdana Menteri, dia merencanakan serangan barbar terhadap sejumlah pejabat tinggi sebagai peringatan kepada publik di Inggris," ujar Fallon.
"ISIS memiliki cara sendiri untuk menyerang jalan-jalan kami disini dan kami harus bekerja sangat keras untuk mencegah serangan-serangan itu, untuk mencari tahu tentang mereka, dan untuk mengganggu mereka," kata Fallon seperti dilansir dari BBC, Selasa (8/9/2015).
Sebelumnya, serangan drone angkatan udara Inggris (RAF) berhasil menewaskan tiga orang anggota ISIS dimana dua diantaranya adalah warga negara Inggris. Mereka adalah Reyaad Khan dan Ruhul Amin.
Terkait hal tersebut, Fallon mendukung serangan tersebut, meski korban yang tewas adalah warga negara Inggris. Menurutnya, serangan itu adalah tindakan yang sah untuk mempertahankan diri. Pasalnya, salah satu dari kedua korban tengah merencanakan serangan terhadap Inggris.
"Tidak ada cara lain untuk menghentikan Khan. Seperti yang dikatakan oleh Perdana Menteri, dia merencanakan serangan barbar terhadap sejumlah pejabat tinggi sebagai peringatan kepada publik di Inggris," ujar Fallon.
(esn)