ISIS Ingin Bunuh Ratu Elizabeth II dan Para Bangsawan Inggris
A
A
A
LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron, mengungkap rencana kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ingin membunuh Ratu Elizabeth II dan para bangsawan Inggris lain.
Untuk mencegah itu, pasukan Inggris meluncurkan serangan pesawat nirawak di Suriah membunuh tiga militan ISIS yang merencanakan pembunuhan itu.
Menurut Cameron, tiga militan ISIS ingin membunuh Ratu Elizabeth II dan anggota keluarga kerajaan dengan meledakkan bom besar pada perayaan Hari VJ.
”Ada seorang teroris mengarahkan pembunuhan di jalan-jalan kami dan tidak ada cara lain untuk menghentikan mereka,” kata Cameron. Serangan pesawat nirawak Inggris di wilayah Suriah merupakan yang pertama kali. (Baca: Serangan Drone RAF Tewaskan Anggota ISIS Asal Inggris)
Dalam rencana pembunuhan itu, ISIS memanfaatkan dua militan asal Inggris. Menurut Cameron, dua orang itulah yang membantu membuat skema untuk membunuh Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles dan kemungkinan ratusan orang lain dengan meledakkan bom di acara 70 tahun perayaan Hari VJ di Whitehall pada 15 September 2015.
Cameron mengatakan kepada parlemen Inggris, bahwa pembunuhan (terhadap militan ISIS) secara hukum dibenarkan, karena militan merencanakan serangan mematikan terhadap Inggris. Menurutnya, teroris tidak bisa dihilangkan dengan cara lain.
Serangan Inggris di Suriah, seperti dikutip Reuters, Selasa (8/9/2015) menewaskan para militan ISIS asal Inggris, Reyaad Khan dan Ruhul Amin. Serangan itu mengenai sebuah mobil di Kota Raqqa, Suriah, yang merupakan basis ISIS. Ada militan ISIS tak dikenal lainnya yang ikut tewas dalam serangan tersebut.
Untuk mencegah itu, pasukan Inggris meluncurkan serangan pesawat nirawak di Suriah membunuh tiga militan ISIS yang merencanakan pembunuhan itu.
Menurut Cameron, tiga militan ISIS ingin membunuh Ratu Elizabeth II dan anggota keluarga kerajaan dengan meledakkan bom besar pada perayaan Hari VJ.
”Ada seorang teroris mengarahkan pembunuhan di jalan-jalan kami dan tidak ada cara lain untuk menghentikan mereka,” kata Cameron. Serangan pesawat nirawak Inggris di wilayah Suriah merupakan yang pertama kali. (Baca: Serangan Drone RAF Tewaskan Anggota ISIS Asal Inggris)
Dalam rencana pembunuhan itu, ISIS memanfaatkan dua militan asal Inggris. Menurut Cameron, dua orang itulah yang membantu membuat skema untuk membunuh Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles dan kemungkinan ratusan orang lain dengan meledakkan bom di acara 70 tahun perayaan Hari VJ di Whitehall pada 15 September 2015.
Cameron mengatakan kepada parlemen Inggris, bahwa pembunuhan (terhadap militan ISIS) secara hukum dibenarkan, karena militan merencanakan serangan mematikan terhadap Inggris. Menurutnya, teroris tidak bisa dihilangkan dengan cara lain.
Serangan Inggris di Suriah, seperti dikutip Reuters, Selasa (8/9/2015) menewaskan para militan ISIS asal Inggris, Reyaad Khan dan Ruhul Amin. Serangan itu mengenai sebuah mobil di Kota Raqqa, Suriah, yang merupakan basis ISIS. Ada militan ISIS tak dikenal lainnya yang ikut tewas dalam serangan tersebut.
(mas)