Korban Tewas Tragedi Kapal Migran RI di Malaysia Tembus 61 Jiwa
A
A
A
KUALA LUMPUR - Korban tewas dalam tragedi karamnya kapal migran Indonesia di lepas pantai Malaysia telah bertambah menjadi 61 jiwa. Demikian disampaikan Direktur SAR Lembaga Maritim Malaysia, Robert Teh, Senin (7/9/2015).
Robert menduga hanya 20 orang yang selamat. Menurut Robert kepada Reuters, di antara para korban tewas sebagian besar pria. Namun ada satu balita yang ditemukan ikut tewas.
”Jika tidak ada jenazah ditemukan hari ini, kita dapat membatalkan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) besok,” kata Robert. (Baca: Korban Tewas Kapal Migran RI Karam di Malaysia Bertambah)
Kapal yang ditumpangi para migran Indonesia itu terbalik pada Kamis pekan lalu. Penyebabnya, diduga karena kelebihan muatan dan cuaca buruk. Para migran Indonesia itu berniat melakukan perjalanan pulang untuk liburan Idual Adha.
Otoritas Malaysia memperkirakan ada 6 juta pekerja migran legal dan ilegal di Malaysia yang berasal dari Indonesia. Mereka rata-rata bekerja di lokasi konstruksi, perkebunan, pabrik dan pelayanan rumah tangga.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, telah mengeluarkan daftar nama korban selamat dan tewas dari tragedi kapal pembawa buruh migran Indonesia di Sabak Benam. Dari sekitar 20 nama yang dirilis, 19 di antaranya adalah korban selamat dan satu orang lainya adalah korban tewas. (Baca juga: Ini Identitas WNI Korban Selamat Kapal Tenggalam di Malaysia)
Kapal itu diduga membawa sekitar 100 migran Indonesia. Padahal, kapal itu idealnya hanya boleh menampung sekitar 70 orang.
Robert menduga hanya 20 orang yang selamat. Menurut Robert kepada Reuters, di antara para korban tewas sebagian besar pria. Namun ada satu balita yang ditemukan ikut tewas.
”Jika tidak ada jenazah ditemukan hari ini, kita dapat membatalkan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) besok,” kata Robert. (Baca: Korban Tewas Kapal Migran RI Karam di Malaysia Bertambah)
Kapal yang ditumpangi para migran Indonesia itu terbalik pada Kamis pekan lalu. Penyebabnya, diduga karena kelebihan muatan dan cuaca buruk. Para migran Indonesia itu berniat melakukan perjalanan pulang untuk liburan Idual Adha.
Otoritas Malaysia memperkirakan ada 6 juta pekerja migran legal dan ilegal di Malaysia yang berasal dari Indonesia. Mereka rata-rata bekerja di lokasi konstruksi, perkebunan, pabrik dan pelayanan rumah tangga.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, telah mengeluarkan daftar nama korban selamat dan tewas dari tragedi kapal pembawa buruh migran Indonesia di Sabak Benam. Dari sekitar 20 nama yang dirilis, 19 di antaranya adalah korban selamat dan satu orang lainya adalah korban tewas. (Baca juga: Ini Identitas WNI Korban Selamat Kapal Tenggalam di Malaysia)
Kapal itu diduga membawa sekitar 100 migran Indonesia. Padahal, kapal itu idealnya hanya boleh menampung sekitar 70 orang.
(mas)