Teridentifikasi, Thailand Buru Tersangka Bom Bangkok
A
A
A
BANGKOK - Perdana Menteri (PM) Thailand, Prayut Chan-ocha, pada Selasa (18/8/2015), mengatakan tersangka bom di Bangkok telah teridentifikasi. Pihak berwenang Thailand kini sedang memburu berburu pria yang dianggap sebagai tersangka yang menewaskan 22 orang itu.
"Hari ini ada tersangka yang muncul di CCTV, tapi tidak jelas. Kami sedang mencari orang ini,” kata PM Prayut. Menurut mantan panglima junta militer Thailand ini, tersangka diyakni dari kelompok anti-pemerintah yang berbasis di timur laut Thailand, wilayah yang jadi jantung kelopok “Kaus Merah” yang anti-kudeta militer.
Sejak tahun 2006, Bangkok telah jadi medan kekerasan politik mematikan. Pada 2014, junta militer melakukan kudeta dengan menggulingkan pemerintah PM Yingluck Shinawatra setelah berbulan-bulan negara itu dilanda demonstrasi besar-besaran.
Prayut meminta dilakukan penyelidikan terhadap kelompok anti-pemerintah loyalis keluarga Shinawatra dalam pemboman di sebuah kuil di Bangkok, semalam. Kelompok militan Muslim di Thailand selatan juga akan diselidiki, meski militer Thailand sudah menyatakan, pola serangan bom semalam berbeda dengan pola serangan kelompok separatis di Thailand selatan.
Sebelum mencurigai pria yang dianggap sebagai tersangka dalam pemboman di Bangkok, polisi Thailand juga mencari wanita yang meletakkan tas misterius 15 menit sebelum ledakan bom terjadi. Wanita itu meletakkan tas misterius di Kuil Erawan, dan terekam kamera ponsel seroang saksi mata.
The New York Times melaporkan bahwa seorang petugas polisi di lokasi kejadian yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan wanita tersebut berbicara dalam bahasa Thailand. Sedangkan menurut pekerja penyelamat, Winai Petploy, ada dua bom lainnya yang meledak di dalam kuil. Bom itu ada di tas kecil.
"Hari ini ada tersangka yang muncul di CCTV, tapi tidak jelas. Kami sedang mencari orang ini,” kata PM Prayut. Menurut mantan panglima junta militer Thailand ini, tersangka diyakni dari kelompok anti-pemerintah yang berbasis di timur laut Thailand, wilayah yang jadi jantung kelopok “Kaus Merah” yang anti-kudeta militer.
Sejak tahun 2006, Bangkok telah jadi medan kekerasan politik mematikan. Pada 2014, junta militer melakukan kudeta dengan menggulingkan pemerintah PM Yingluck Shinawatra setelah berbulan-bulan negara itu dilanda demonstrasi besar-besaran.
Prayut meminta dilakukan penyelidikan terhadap kelompok anti-pemerintah loyalis keluarga Shinawatra dalam pemboman di sebuah kuil di Bangkok, semalam. Kelompok militan Muslim di Thailand selatan juga akan diselidiki, meski militer Thailand sudah menyatakan, pola serangan bom semalam berbeda dengan pola serangan kelompok separatis di Thailand selatan.
Sebelum mencurigai pria yang dianggap sebagai tersangka dalam pemboman di Bangkok, polisi Thailand juga mencari wanita yang meletakkan tas misterius 15 menit sebelum ledakan bom terjadi. Wanita itu meletakkan tas misterius di Kuil Erawan, dan terekam kamera ponsel seroang saksi mata.
The New York Times melaporkan bahwa seorang petugas polisi di lokasi kejadian yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan wanita tersebut berbicara dalam bahasa Thailand. Sedangkan menurut pekerja penyelamat, Winai Petploy, ada dua bom lainnya yang meledak di dalam kuil. Bom itu ada di tas kecil.
(mas)