Serangan Drone AS Tewaskan 5 Anggota Al-Qaeda
A
A
A
ADEN - Serangan pesawat tanpa awak (drone) Amerika Serikat (AS) kembali memakan korban. Kali ini, lima anggota jaringan kelompok teroris internasional Al-Qaeda tewas di wilayah tenggara Yaman.
"Sebuah pesawat tak berawak menembakkan rudal ke sebuah kendaraan yang ditumpangi para tersangka Al-Qaeda di Mukalla, ibukota Provinsi Hadramaut, sebuah gurun yang luas. Serangan ini menewaskan lima tersangka anggota Al-Qaeda," ujar salah seorang pejabat tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dikutip The Daily Star dari AFP, Rabu (12/8/2015).
AS memang kerap melakukan serangan menggunakan drone terhadap sejumlah tersangka anggota kelompok Al-Qaeda, termasuk kepada para pemimpinnya. Berbasis di Yaman, drone AS melakukan serangan selama berbulan-bulan di tengah bentrokan antara pasukan pro dan anti pemerintah.
Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) telah mengambil keuntungan dari kekacauan yang mencengkeram Yaman untuk menjadikan sejumlah wilayah negara itu sebagai teritorialnya, termasuk merebut Mukalla pada bulan April lalu.
Saksi di kota pelabuhan mengatakan, baru-baru ini penyebaran lebih dari 200.000 militan AQAP dan telah mendirikan pos pemeriksaan keamanan di Mukalla.
Sebelumnya, AQAP telah mengumumkan kematian komandannya di Yaman, Nasir al-Wuhayshi, akibat serangan pesawat tanpa awak milik AS pada bulan Juni lalu. Wuhasyi adalah pemimpin kedua tertinggi dalam jaringan Al-Qaeda secara global.
Jaringan Al-Qaeda yang dianggap paling berbahaya oleh Washington ini berada di balik beberapa serangan teror di Eropa dan mengklaim sebagai otak di balik penyerangan majalah satir asal Prancis, Charlie Hebdo, pada Januari lalu.
"Sebuah pesawat tak berawak menembakkan rudal ke sebuah kendaraan yang ditumpangi para tersangka Al-Qaeda di Mukalla, ibukota Provinsi Hadramaut, sebuah gurun yang luas. Serangan ini menewaskan lima tersangka anggota Al-Qaeda," ujar salah seorang pejabat tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dikutip The Daily Star dari AFP, Rabu (12/8/2015).
AS memang kerap melakukan serangan menggunakan drone terhadap sejumlah tersangka anggota kelompok Al-Qaeda, termasuk kepada para pemimpinnya. Berbasis di Yaman, drone AS melakukan serangan selama berbulan-bulan di tengah bentrokan antara pasukan pro dan anti pemerintah.
Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) telah mengambil keuntungan dari kekacauan yang mencengkeram Yaman untuk menjadikan sejumlah wilayah negara itu sebagai teritorialnya, termasuk merebut Mukalla pada bulan April lalu.
Saksi di kota pelabuhan mengatakan, baru-baru ini penyebaran lebih dari 200.000 militan AQAP dan telah mendirikan pos pemeriksaan keamanan di Mukalla.
Sebelumnya, AQAP telah mengumumkan kematian komandannya di Yaman, Nasir al-Wuhayshi, akibat serangan pesawat tanpa awak milik AS pada bulan Juni lalu. Wuhasyi adalah pemimpin kedua tertinggi dalam jaringan Al-Qaeda secara global.
Jaringan Al-Qaeda yang dianggap paling berbahaya oleh Washington ini berada di balik beberapa serangan teror di Eropa dan mengklaim sebagai otak di balik penyerangan majalah satir asal Prancis, Charlie Hebdo, pada Januari lalu.
(esn)