Pendeta Afsel Perintahkan Jemaatnya Makan Ular Hidup-hidup
A
A
A
PRETORIA - Seorang pendeta di Afrika Selatan (Afsel) diseret ke pengadilan pada Senin kemarin atas tuduhan melakukan kekejaman terhadap satwa. Pendeta bernama Peneuel Mnguni dituduh memerintahkan jemaatnya memakan ular hidup-hidup.
Pendeta kontroversial yang oleh sebagaian orang dianggap nabi itu jadi buah bibir warga di sekitar Pretoria, Afsel setelah apa yang telah dia lakukan. Sejumlah foto di mana pendeta itu memerintahkan para jemaatnya memakan ular dalam kondisi hidup-hidup telah menyebar halaman Facebook sebuah gereja di Afsel.
Dalam sebuah dokumentasi, pendeta Mnguni mengatakan kepada jemaatnya untuk memakan ular hidup dan dirasakan seperti halnya memakan cokelat.
Dia telah dihadirkan di pengadilan Ga-Rankuwa, Senin (20/7/2015) kemarin untuk menghadapi tuduhan kekejaman terhadap satwa. Dia digugat kelompok pembela hak-hak satwa, “Society for Prevention of Cruelty Against Animals”.
”Kami sedang melakukan penyelidikan awal dengan maksud membuka kasus pidana terhadap dia (Mnguni),” kata Mishack Matlou, seorang inspektur masyarakat kepada Radio Nehanda. ”Apa yang kita lihat dalam gambar, itu kejam. Bayangkan (ular) dimakan hidup-hidup! Ini harus dihentikan.”
Pendeta Mnguni bukan sekali ini membuat kontroversi. Di masa lalu, dia memerintahkan para pengikutnya untuk memakan rambut dan kain. Dia mengklaim Tuhan memiliki kekuatan untuk membuat seseorang makan apa saja. Menurutnya, ajarannya itu bersumber dari kitab suci.
Pendeta Mnguni mengaku belajar tentang ajaran ekstrem dari Pendeta Daniel Lesego, yang pernah memaksa jemaatnya untuk makan rumput dan minum bensin. ”Sejauh ini saya telah menghadapi banyak penganiayaan dari orang-orang dan pendeta di sekitar saya,” ujar Mnguni.
“Mereka mengatakan apa yang saya lakukan tidak berasal dari ajaran Tuhan, tetapi ketika mereka datang ke layanan dan mendengarkan saya berkhotbah mereka berpikir sebaliknya,” klaim Mnguni.
Pendeta kontroversial yang oleh sebagaian orang dianggap nabi itu jadi buah bibir warga di sekitar Pretoria, Afsel setelah apa yang telah dia lakukan. Sejumlah foto di mana pendeta itu memerintahkan para jemaatnya memakan ular dalam kondisi hidup-hidup telah menyebar halaman Facebook sebuah gereja di Afsel.
Dalam sebuah dokumentasi, pendeta Mnguni mengatakan kepada jemaatnya untuk memakan ular hidup dan dirasakan seperti halnya memakan cokelat.
Dia telah dihadirkan di pengadilan Ga-Rankuwa, Senin (20/7/2015) kemarin untuk menghadapi tuduhan kekejaman terhadap satwa. Dia digugat kelompok pembela hak-hak satwa, “Society for Prevention of Cruelty Against Animals”.
”Kami sedang melakukan penyelidikan awal dengan maksud membuka kasus pidana terhadap dia (Mnguni),” kata Mishack Matlou, seorang inspektur masyarakat kepada Radio Nehanda. ”Apa yang kita lihat dalam gambar, itu kejam. Bayangkan (ular) dimakan hidup-hidup! Ini harus dihentikan.”
Pendeta Mnguni bukan sekali ini membuat kontroversi. Di masa lalu, dia memerintahkan para pengikutnya untuk memakan rambut dan kain. Dia mengklaim Tuhan memiliki kekuatan untuk membuat seseorang makan apa saja. Menurutnya, ajarannya itu bersumber dari kitab suci.
Pendeta Mnguni mengaku belajar tentang ajaran ekstrem dari Pendeta Daniel Lesego, yang pernah memaksa jemaatnya untuk makan rumput dan minum bensin. ”Sejauh ini saya telah menghadapi banyak penganiayaan dari orang-orang dan pendeta di sekitar saya,” ujar Mnguni.
“Mereka mengatakan apa yang saya lakukan tidak berasal dari ajaran Tuhan, tetapi ketika mereka datang ke layanan dan mendengarkan saya berkhotbah mereka berpikir sebaliknya,” klaim Mnguni.
(mas)