Rusia Minta PBB Cabut Embargo Senjata Iran
A
A
A
UFA - Pemerintah Rusia pada Kamis (9/7/2015) minta PBB mencabut embargo senjata yang dijatuhkan pada Iran sesegera mungkin. Menurut Rusia, Iran bisa berkontribusi banyak dalam perang melawan terorisme.
Embargo senjata adalah salah batu sandungan dalam perundingan nuklir Teheran antara Iran dengan enam negara kekuatan dunia (Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Prancis, Jerman dan China) yang berlangsung di Wina. Dalam perundingan itu, Iran diminta mengekang program nuklirnya dengan kompensasi keringanan atas sanksi ekonomi.
”Kami menyerukan pencabutan embargo sesegera mungkin dan kami akan mendukung pilihan yang dibuat negosiator Iran,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam pertemuan puncak BRICS di Ufa, Rusia.
”Iran adalah pendukung konsisten perjuangan melawan ISIS (Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah) dan mengangkat embargo senjata akan membantu Iran untuk memajukan efisiensi dalam memerangi terorisme,” lanjut Lavrov, seperti dilansir Reuters.
Lavrov mengatakan kesepakatan nuklir itu berada "dalam jangkauan". Dia mengaku siap kembali ke Wina bila diperlukan.
Sementara itu, di Wina, seorang diplomat senior Barat mengatakan tidak ada posisi Rusia soal pembahasan embargo senjata Iran.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah dijadwalkan bertemu Presiden Iran, Hassan Rouhani, hari ini di Ufa. Rouhani akan menghadiri pertemuan puncak keamanan di kota Rusia itu pada hari Jumat besok.
Embargo senjata adalah salah batu sandungan dalam perundingan nuklir Teheran antara Iran dengan enam negara kekuatan dunia (Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Prancis, Jerman dan China) yang berlangsung di Wina. Dalam perundingan itu, Iran diminta mengekang program nuklirnya dengan kompensasi keringanan atas sanksi ekonomi.
”Kami menyerukan pencabutan embargo sesegera mungkin dan kami akan mendukung pilihan yang dibuat negosiator Iran,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam pertemuan puncak BRICS di Ufa, Rusia.
”Iran adalah pendukung konsisten perjuangan melawan ISIS (Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah) dan mengangkat embargo senjata akan membantu Iran untuk memajukan efisiensi dalam memerangi terorisme,” lanjut Lavrov, seperti dilansir Reuters.
Lavrov mengatakan kesepakatan nuklir itu berada "dalam jangkauan". Dia mengaku siap kembali ke Wina bila diperlukan.
Sementara itu, di Wina, seorang diplomat senior Barat mengatakan tidak ada posisi Rusia soal pembahasan embargo senjata Iran.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah dijadwalkan bertemu Presiden Iran, Hassan Rouhani, hari ini di Ufa. Rouhani akan menghadiri pertemuan puncak keamanan di kota Rusia itu pada hari Jumat besok.
(mas)