Iran: ISIS dan Israel, Dua Sisi Mata Uang yang Sama!
A
A
A
TEHERAN - Pejabat tinggi Pemerintah Iran menuding Israel sebagai satu-satunya negara yang mendapatkan keuntungan dari aksi ISIS di Timur Tengah. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Israel bahkan diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang sama.
Tudingan itu diucapkan Waki Menteri Luar Negeri Iran untuk urusan Arab dan Afrik, Hossein Amir Abdollahian. Dia menyerukan negara-negra Islam di Timur Tengah bersatu demi masa depan yang lebih baik.
“Israel dan ISIS adalah dua sisi mata uang yang sama!,” katanya. Menurutnya, Israel adalah sponsor utama terorisme.”Negara Yahudi itu adalah pemenang dari aksi terorisme dan perusakan yang dilakukan oleh kelompok teroris ISIS di wilayah tersebut,” ujarnya, seperti dilansir IB Times, Kamis (9/7/2015).
Abdollahian mengatakan, bahwa pasukan ekstremis di Timur Tengah memiliki tujuan utama, yakni mencuri kekayaan negara-negara Muslim dan menghancurkannya. Menurutnya, terorisme tidak akan ada di Timur Tengah jika negara-negara Muslim di wilayah itu bersatu.
Diplomat Iran itu menyalahkan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya yang “tidak tulus” dalam memerangi terorisme.
Sebelumnya, Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan bahwa seluruh penduduknya akan meneriakkan kebencian kepada Israel selama demonstrasi “Hari Quds Internasional” hari Jumat. Rouhani berujar, bahwa orang-orang akan mengatakan kepada dunia bahwa negara-negara Muslim tidak akan pernah melupakan pendudukan Israel dari wilayah Palestina.
Tudingan itu diucapkan Waki Menteri Luar Negeri Iran untuk urusan Arab dan Afrik, Hossein Amir Abdollahian. Dia menyerukan negara-negra Islam di Timur Tengah bersatu demi masa depan yang lebih baik.
“Israel dan ISIS adalah dua sisi mata uang yang sama!,” katanya. Menurutnya, Israel adalah sponsor utama terorisme.”Negara Yahudi itu adalah pemenang dari aksi terorisme dan perusakan yang dilakukan oleh kelompok teroris ISIS di wilayah tersebut,” ujarnya, seperti dilansir IB Times, Kamis (9/7/2015).
Abdollahian mengatakan, bahwa pasukan ekstremis di Timur Tengah memiliki tujuan utama, yakni mencuri kekayaan negara-negara Muslim dan menghancurkannya. Menurutnya, terorisme tidak akan ada di Timur Tengah jika negara-negara Muslim di wilayah itu bersatu.
Diplomat Iran itu menyalahkan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya yang “tidak tulus” dalam memerangi terorisme.
Sebelumnya, Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan bahwa seluruh penduduknya akan meneriakkan kebencian kepada Israel selama demonstrasi “Hari Quds Internasional” hari Jumat. Rouhani berujar, bahwa orang-orang akan mengatakan kepada dunia bahwa negara-negara Muslim tidak akan pernah melupakan pendudukan Israel dari wilayah Palestina.
(mas)