AS Desak Iran Buat Pilihan Sulit di Perundingan Nuklir
A
A
A
WINA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, mendesak Iran untuk membuat “pilihan sulit” dalam perundingan nuklir. Kerry juga mengancam bahwa AS akan hengkang dari perundingan nuklir Teheran jika tidak ada kemajuan dalam perundingan itu.
Komentar itu diucapkan Kerry usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif pada hari Minggu. Menurut Kerry, pertemuan itu sudah menghasilkan kemajuan dalam pembicaraan nuklir. Tapi, Kerry tidak memungkiri masih ada beberapa masalah yang sulit.
”Jika pilihan sulit dibuat dalam beberapa hari, ini membuat (perundingan) cepat, kita bisa mendapatkan kesepakatan dalam minggu ini,” ujar Kerry di Winna, Austria. (Baca juga: Waswas Hasil Perundingan Nuklir, Iran Sebar Radar Anti-Rudal)
Perundingan nulir Teheran yang akan mencapai kesepakatan final pada akhir Juni 2015 ini melibatkan Iran dan enam negara kekuatan dunia, yakni AS, Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia.
Para perunding nuklir dari sejumlah negara itu sudah tiba pada Minggu malam. Mereka siap membuat kesepakatan final untuk mengakhiri sengketa nuklir Iran selama 12 tahun ini.
Menurut Kerry, Pemerintah Presiden Barack Obama, yang dikritik keras oleh Partai Republik dan Israel karena terlalu lunak dalam perundingan nuklir Iran, sudah mengancam akan hengkang dari perundingan nuklir tersebut.
”Jika kita tidak memiliki kesepakatan dan ada sifat keras serta keengganan untuk bergerak pada hal-hal yang penting, Presiden Obama selalu mengatakan kami siap untuk berjalan pergi,” ujar Kerry, seperti dikutip Reuters, Senin (6/7/2015).
Komentar itu diucapkan Kerry usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif pada hari Minggu. Menurut Kerry, pertemuan itu sudah menghasilkan kemajuan dalam pembicaraan nuklir. Tapi, Kerry tidak memungkiri masih ada beberapa masalah yang sulit.
”Jika pilihan sulit dibuat dalam beberapa hari, ini membuat (perundingan) cepat, kita bisa mendapatkan kesepakatan dalam minggu ini,” ujar Kerry di Winna, Austria. (Baca juga: Waswas Hasil Perundingan Nuklir, Iran Sebar Radar Anti-Rudal)
Perundingan nulir Teheran yang akan mencapai kesepakatan final pada akhir Juni 2015 ini melibatkan Iran dan enam negara kekuatan dunia, yakni AS, Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia.
Para perunding nuklir dari sejumlah negara itu sudah tiba pada Minggu malam. Mereka siap membuat kesepakatan final untuk mengakhiri sengketa nuklir Iran selama 12 tahun ini.
Menurut Kerry, Pemerintah Presiden Barack Obama, yang dikritik keras oleh Partai Republik dan Israel karena terlalu lunak dalam perundingan nuklir Iran, sudah mengancam akan hengkang dari perundingan nuklir tersebut.
”Jika kita tidak memiliki kesepakatan dan ada sifat keras serta keengganan untuk bergerak pada hal-hal yang penting, Presiden Obama selalu mengatakan kami siap untuk berjalan pergi,” ujar Kerry, seperti dikutip Reuters, Senin (6/7/2015).
(mas)