Korban Tewas Hawa Panas Pakistan Tembus 1.000 Jiwa
Korban Tewas Hawa Panas Pakistan Tembus 1.000 Jiwa
A
A
A
KARACHI - Korban tewas akibat gelombang atau hawa panas di Karachi, Pakistan hingga Kamis (25/6/2015) sudah mencapai lebih 1.000 orang. Kamar mayat rumah sakit setempat telah kehabisan ruang.
Itu adalah gelombang panas terburuk yang pernah melanda Pakistan dalam 35 tahun terakhir, di mana suhu telah menembus 40 derajat celcius. Gelombang panas tahun ini bertepatan dengan bulan Ramadan, di mana para warga Muslim menjalankan ibadah puasa.
Pejabat senior organisasi amal Edhi Foundation, Anwar Kazmi, mengatakan, banyak mayat disimpan di kantong jenazah dan diletakkan di lantai. Sebab, ruang di kamar mayat sudah tidak bisa menampung korban gelombang panas.
Menurutnya, pemerintah provinsi setempat hanya melakukan sedikit hal untuk menolong para warga. Pemerintah justru menyalahkan orang lain. ”Kami membayar pajak kepada dokter dan staf rumah sakit pemerintah yang bekerja tanpa lelah untuk merawat pasien dalam jumlah banyak,” ujarnya, seperti dikutip Reuters, Kamis (25/6/2015).
“Pemerintah Sindh hanya menyalahkan K-electric atas kematian (warga),” lanjut dia. K-electric adalah perusahaan listrik swasta yang memasok listrik ke Karachi. Akibat masalah pasokan listrik itu, banyak pendingin udara (AC) mati.
Itu adalah gelombang panas terburuk yang pernah melanda Pakistan dalam 35 tahun terakhir, di mana suhu telah menembus 40 derajat celcius. Gelombang panas tahun ini bertepatan dengan bulan Ramadan, di mana para warga Muslim menjalankan ibadah puasa.
Pejabat senior organisasi amal Edhi Foundation, Anwar Kazmi, mengatakan, banyak mayat disimpan di kantong jenazah dan diletakkan di lantai. Sebab, ruang di kamar mayat sudah tidak bisa menampung korban gelombang panas.
Menurutnya, pemerintah provinsi setempat hanya melakukan sedikit hal untuk menolong para warga. Pemerintah justru menyalahkan orang lain. ”Kami membayar pajak kepada dokter dan staf rumah sakit pemerintah yang bekerja tanpa lelah untuk merawat pasien dalam jumlah banyak,” ujarnya, seperti dikutip Reuters, Kamis (25/6/2015).
“Pemerintah Sindh hanya menyalahkan K-electric atas kematian (warga),” lanjut dia. K-electric adalah perusahaan listrik swasta yang memasok listrik ke Karachi. Akibat masalah pasokan listrik itu, banyak pendingin udara (AC) mati.
(mas)
Explore More