Boikot Pemilu, Demonstran di Meksiko Bakar Kertas Suara
A
A
A
GUERRERO - Para demonstran, termasuk di dalamnya sejumlah guru memboikot Pemilu di Meksiko pada hari Minggu waktu setempat atau Senin (8/6/2015) WIB. Mereka membakar kertas suara dan menutup sejumlah tempat pemungutan suara (TPS).
Namun, aparat Pemerintah Meksiko bergegas membubarkan demonstran. Insiden itu terjadi di Oaxaca dan Guerrero, wilayah Meksiko selatan yang terkenal miskin. Polisi Federal Meksiko telah dikerahkan di dua wilayah itu untuk memastikan orang-orang bisa memberikan suaranya dalam Pemilu.
Salah satu guru yang ikut demo telah mendesak Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto agar membatalkan reformasi pendidikan yang telah ditentang para guru. Di Oaxaca, polisi menahan 88 orang yang dituduh merusak alat-alat Pemilu beberapa kota.
Para demonstran yang membakar kertas dan kotak suara Pemilu telah meluapkan kemarahan mereka atas kasus pembakaran 43 pelajar yang menyuarakan protes terhadap pemerintah. Pemilu kali ini menjadi ujian besar bagi Pena Nieto dan partainya PRI, yang berharap bisa mempertahankan mayoritas kursi kongres di tengah protes rakyat dan munculnya skandal politik.
Meskipun protes telah berlangsung, penyelenggara Pemilu Meksiko mengklaim bahwa 99,95 persen dari TPS telah berhasil menjaring suara rakyat. Pemilu ini untuk memilih 500 anggota majelis rendah Kongres, sekitar 900 walikota dan sembilan gubernur.
Presiden Pena Nieto usai memberikan suaranya di Mexico City, angkat bicara soa demo pemboikotan Pemilu di dua wilayah.”Hanya ada laporan dari insiden terisolasi,” katanya.”Sebagian besar TPS telahh dipasang,” ujar Nieto yang menganggap demo pemboikotan Pemilu tidak berpengaruh apapun, sebagaimana dilansir AFP.
Namun, aparat Pemerintah Meksiko bergegas membubarkan demonstran. Insiden itu terjadi di Oaxaca dan Guerrero, wilayah Meksiko selatan yang terkenal miskin. Polisi Federal Meksiko telah dikerahkan di dua wilayah itu untuk memastikan orang-orang bisa memberikan suaranya dalam Pemilu.
Salah satu guru yang ikut demo telah mendesak Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto agar membatalkan reformasi pendidikan yang telah ditentang para guru. Di Oaxaca, polisi menahan 88 orang yang dituduh merusak alat-alat Pemilu beberapa kota.
Para demonstran yang membakar kertas dan kotak suara Pemilu telah meluapkan kemarahan mereka atas kasus pembakaran 43 pelajar yang menyuarakan protes terhadap pemerintah. Pemilu kali ini menjadi ujian besar bagi Pena Nieto dan partainya PRI, yang berharap bisa mempertahankan mayoritas kursi kongres di tengah protes rakyat dan munculnya skandal politik.
Meskipun protes telah berlangsung, penyelenggara Pemilu Meksiko mengklaim bahwa 99,95 persen dari TPS telah berhasil menjaring suara rakyat. Pemilu ini untuk memilih 500 anggota majelis rendah Kongres, sekitar 900 walikota dan sembilan gubernur.
Presiden Pena Nieto usai memberikan suaranya di Mexico City, angkat bicara soa demo pemboikotan Pemilu di dua wilayah.”Hanya ada laporan dari insiden terisolasi,” katanya.”Sebagian besar TPS telahh dipasang,” ujar Nieto yang menganggap demo pemboikotan Pemilu tidak berpengaruh apapun, sebagaimana dilansir AFP.
(mas)