Saudi Cs Bombardir Istana Pentolan Houthi Yaman
A
A
A
ADEN - Arab Saudi koalisi yang dipimpinnya membombardir istana pemimpin Houthi di Aden, Yaman. Serangan ini terjadi setelah gencatan senjata selama lima hari sudah berakhir pada Minggu malam.
Para pejabat militer Yaman dan sejumlah saksi membenarkan serangan udara yang menghantam kediaman pemimpin Houthi. Serangan juga menargetkan pasukan khusus pro-Houthi di kota terbesar kedua di Yaman tersebut.
Agresi militer Koalisi Arab Saudi ini merupakan kelanjutan dari agresi yang diluncurkan pertama kali pada 26 Maret 2015. Agresi yang diklaim atas permintaan presiden sah Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi itu telah menghentikan langkah Houthi untuk menguasai Yaman.
Gencatan senjata di Yaman selama lima hari itu sejatinya merupakan inisiatif Arab Saudi. Selama gencatan senjata berlangsung, Koalisi Arab Saudi menuduh Houthi telah melaanggarnya dengan meluncurkan serangan beberapa kali.
Menjelang berakhirnya gencatan senjata di Yaman, pertempuran antara pemberontak Houthi dan pasukan loyalis Pemerintah Yaman telah pecah di wilayah selatan negara itu. Puluhan orang dilaporkan tewas dalam pertempuran tersebut.
Ismail Ould Sheikh Ahmed, utusan PBB untuk Yaman, pada hari Minggu mendesak semua pihak untuk memperpanjang gencatan senjata.” Setidaknya selama lima hari lagi,” ujarnya, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (18/5/2015).
Sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa dalam agresi terbaru Koalisi Arab Saudi terhadap Houthi di Yaman.
Para pejabat militer Yaman dan sejumlah saksi membenarkan serangan udara yang menghantam kediaman pemimpin Houthi. Serangan juga menargetkan pasukan khusus pro-Houthi di kota terbesar kedua di Yaman tersebut.
Agresi militer Koalisi Arab Saudi ini merupakan kelanjutan dari agresi yang diluncurkan pertama kali pada 26 Maret 2015. Agresi yang diklaim atas permintaan presiden sah Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi itu telah menghentikan langkah Houthi untuk menguasai Yaman.
Gencatan senjata di Yaman selama lima hari itu sejatinya merupakan inisiatif Arab Saudi. Selama gencatan senjata berlangsung, Koalisi Arab Saudi menuduh Houthi telah melaanggarnya dengan meluncurkan serangan beberapa kali.
Menjelang berakhirnya gencatan senjata di Yaman, pertempuran antara pemberontak Houthi dan pasukan loyalis Pemerintah Yaman telah pecah di wilayah selatan negara itu. Puluhan orang dilaporkan tewas dalam pertempuran tersebut.
Ismail Ould Sheikh Ahmed, utusan PBB untuk Yaman, pada hari Minggu mendesak semua pihak untuk memperpanjang gencatan senjata.” Setidaknya selama lima hari lagi,” ujarnya, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (18/5/2015).
Sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa dalam agresi terbaru Koalisi Arab Saudi terhadap Houthi di Yaman.
(mas)