Sejak Tegang dengan AS, Belanja Militer Rusia Gila-gilaan

Selasa, 16 Desember 2014 - 13:21 WIB
Sejak Tegang dengan...
Sejak Tegang dengan AS, Belanja Militer Rusia Gila-gilaan
A A A
MOSKOW - Pemerintah Rusia secara gila-gilaan meningkatkan belanja militernya sejak tegang dengan Amerika Serikat (AS) dan NATO.

Belanja militer Rusia untuk pesawat jet tempur, tank, rudal dan kapal selam nuklir meningkat 85 persen dalam lima tahun terakhir. Lonjakan pengeluaran belanja militer hingga 85 persen itu sudah berlangsung sejak 2012 dan akan terus bertahan hingga 2017. Demikian laporan CNN Money.

Pada musim panas ini, Kremlin mengumumkan akan menghabiskan sekitar US$600 triliun untuk program persenjataan negaranya hingga tahun 2020. Tujuan program ini untuk meng-upgrade dan memodernisasi kemampuan militer Kremlin.

Tak hanya anggaran belanja militer Rusia yang melonjak tajam, Rusia juga gencar meningkatkan penjualan senjatanya. Menurut data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), pada Selasa (16/12/2014), Rusia saat ini menjadi negara pedagang senjata terbesar ketiga di dunia setelah AS dan Inggris.

Kenaikan penjualan senjata Rusia terjadi setelah tahun 2012. SIPRI mencatat, pendapatan dari produsen senjaa Rusia naik 35 persen.

”Peningkatan pendapatan dari produsen senjata Rusia ini terutama disebabkan oleh proyek Moskow yang sedang berlangsung, yakni untuk memperkuat pengadaan senjata lokal,” bunyi laporan SIPRI.

Program modernisasi militer Kremlin muncul justru di saat Rusia dihantam krisis ekonomi dan diperparah dengan sanksi dari negara-negara Barat.

Sanksi yang dijatuhkan secara bertubi-tubi itu dianggap negara-negara Barat sebagai ganjaran untuk Rusia yang melakukan intervensi atas krisis di Ukraina timur. Rusia sendiri membantah tuduhan itu.

Laporan CNN Money menyebut, Kremlin memiliki lapangan udara militer, ratusan jet tempur dan armada baru, tank tempur, serta delapan kapal baru yang semuanya siap beroperasi pada tahun 2020. Bahkan, sebuah kapal selam nuklir canggih terbaru juga sudah dipamerkan Rusia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1131 seconds (0.1#10.140)