Wartawan Cantik Ditembak Mati Anggota Keluarga Kerajaan Bahrain
A
A
A
MANAMA - Wartawan perempuan di Bahrain ditembak mati di depan anak yang berusia enam tahun oleh anggota keluarga kerajaan. Wartawan cantik bernama Eman Salehi, 28, ditembak mati di bagian wajah saat demo pro-oposisi di sebuah jalan pada 23 Desember.
Pembunuhan itu diungkap para aktivis Bahrain. Video penembakan terhadap Salehi juga telah dirilis sejumlah media.
Salehi tercatat sebagai jurnalis olahraga dan anggota dari sekte Syiah. Dia bekerja untuk stasiun televisi yang dikelola negara. Penembakan terjadi saat demo di Riffa, di mana dia memegang poster pemimpin oposisi, Sheikh Ali Salman.
Pembunuhan ini dikhawatirkan bisa memicu gelombang protes baru terhadap Kerajaan Bahrain. Menurut laporan yang dilansir Associated Press (AP), Jumat (30/12/2016), seorang pria menembak Salehi di wajah. Sementara, anak korban yang berada di dalam mobil menyaksikan ibunya berlari dan tersungkur di jalan dengan darah menetes dari wajah.
Kementerian Dalam Negeri Bahrain mengeluarkan pernyataan melalui Twitter untuk mengonfirmasi pembunuhan terhadap Salehi. Menurut Bahrain News Agency, pelaku penembakan adalah pria Bahrain berusia 34 tahun dan telah diproses secara hukum.
Laporan lain dari The Gulf Daily News, menyatakan tersangka penembakan adalah seorang perwira di Angkatan Pertahanan Bahrain. Tersangka saat ini telah ditahan.
Yousif Almuhafdah, Wakil Presiden Bahrain Centre for Human Rights, mengatakan tersangka penembakan adalah anggota keluarga al-Khalifa atau keluarga kerajaan yang berkuasa di Bahrain.
”Fakta bahwa tersangka adalah seorang perwira militer dan anggota keluarga yang berkuasa telah ditetapkan (sebagai pelaku) kejahatan, ini menguji komitmen negara untuk menegakkan keadilan dan akuntabilitas,” kata Faten Bushehri, aktivis Bahrain Watch kepada AP.
Kerajaan Bahrain yang berbatasan dengan Arab Saudi diperintah oleh keluarga al-Khalifa. Emir yang memimpin kerajaan sejak tahun 1999 adalah Hamad bin Isa bin Salman al-Khalifa. Kerajaan yang kaya minyak ini selamat pemberontakan tahun 2011 oleh demonstran yang menuntut kesetaraan politik bagi kaum Syiah di bawah monarki Sunni.
Pembunuhan itu diungkap para aktivis Bahrain. Video penembakan terhadap Salehi juga telah dirilis sejumlah media.
Salehi tercatat sebagai jurnalis olahraga dan anggota dari sekte Syiah. Dia bekerja untuk stasiun televisi yang dikelola negara. Penembakan terjadi saat demo di Riffa, di mana dia memegang poster pemimpin oposisi, Sheikh Ali Salman.
Pembunuhan ini dikhawatirkan bisa memicu gelombang protes baru terhadap Kerajaan Bahrain. Menurut laporan yang dilansir Associated Press (AP), Jumat (30/12/2016), seorang pria menembak Salehi di wajah. Sementara, anak korban yang berada di dalam mobil menyaksikan ibunya berlari dan tersungkur di jalan dengan darah menetes dari wajah.
Kementerian Dalam Negeri Bahrain mengeluarkan pernyataan melalui Twitter untuk mengonfirmasi pembunuhan terhadap Salehi. Menurut Bahrain News Agency, pelaku penembakan adalah pria Bahrain berusia 34 tahun dan telah diproses secara hukum.
Laporan lain dari The Gulf Daily News, menyatakan tersangka penembakan adalah seorang perwira di Angkatan Pertahanan Bahrain. Tersangka saat ini telah ditahan.
Yousif Almuhafdah, Wakil Presiden Bahrain Centre for Human Rights, mengatakan tersangka penembakan adalah anggota keluarga al-Khalifa atau keluarga kerajaan yang berkuasa di Bahrain.
”Fakta bahwa tersangka adalah seorang perwira militer dan anggota keluarga yang berkuasa telah ditetapkan (sebagai pelaku) kejahatan, ini menguji komitmen negara untuk menegakkan keadilan dan akuntabilitas,” kata Faten Bushehri, aktivis Bahrain Watch kepada AP.
Kerajaan Bahrain yang berbatasan dengan Arab Saudi diperintah oleh keluarga al-Khalifa. Emir yang memimpin kerajaan sejak tahun 1999 adalah Hamad bin Isa bin Salman al-Khalifa. Kerajaan yang kaya minyak ini selamat pemberontakan tahun 2011 oleh demonstran yang menuntut kesetaraan politik bagi kaum Syiah di bawah monarki Sunni.
(mas)