Bankir Inggris Bisikkan I Love You sebelum Gorok Leher Ningsih

Kamis, 03 November 2016 - 07:25 WIB
Bankir Inggris Bisikkan I Love You sebelum Gorok Leher Ningsih
Bankir Inggris Bisikkan I Love You sebelum Gorok Leher Ningsih
A A A
HONG KONG - Pengadilan Tinggi Hong Kong kembali mengungkap pengakuan Rurik Jutting, terdakwa kasus pembunuhan dua wanita Indonesia di Hong Kong; Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih. Menurut keterangan di pengadilan, bankir asal Inggris itu membisikkan kalimat “I love you” kepada Ningsih sebelum menggorok leher korban dengan pisau.

Penyiksaan dan pembunuhan terhadap dua wanita Indonesia itu terjadi Oktober 2014 di apartemen mewah Jutting di Hong Kong. Kesaksian yang didengar di pengadilan menyatakan, bahwa Ningsih, 23, sejatinya berkesempatan melarikan diri, namun dia terlalu takut pada bankir berusia 31 tahun itu.

Kesempatan itu ada ketika Jutting yang kecanduan alkohol dan heroin meninggalkan Ningsih sendirian untuk membeli lebih banyak kokain dan alkohol. Setelah pulang, Jutting memegang pisau dan membisikkan kalimat “I love you” sebelum mengeksekusi Ningsih di bagian tenggorokan.

Dalam sidang sebelumnya terungkap bahwa Ningsih yang disekap tiga hari mengalami siksaan kejam dengan berbagai alat. Selama menyiksa itu, Jutting merekam monolognya dengan iPhone. Rekaman itu menjadi salah satu bukti perihal penyiksaan dan pembunuhan yang dia lakukan pada Ningsih.

Keterangan terbaru soal pembunuhan terhadap Ningsih itu diungkap psikiater Hong Kong, Dr Kavin Chow Kit-Wan, yang mewawancarai Jutting. Psikiater itu melakukan wawancara untuk mengetahui kondisi mental Jutting.

Menurut Dr Kavin Chow di Pengadilan Tinggi Hong Kong, Ningsih diikat longgar di pintu depan apartemen ketika Jutting pergi untuk membeli kokain dan alkohol lebih banyak.

”Dia (Jutting) mengatakan bahwa dia (Ningsih) tidak meninggalkannya ketika dia pergi keluar untuk membeli kokain dan alkohol dan tidak meninggalkannya ketika dia tidur,” kata psikiater itu. ”Dia memintanya untuk pergi, tapi dia (Ningsih) tidak pergi dan sangat ketakutan,” lanjut dia, seperti dikutip Daily Mail, semalam.

”Dia (Jutting) memegang kendali. Itu menyenangkan, tapi dia tidak gembira,” kata Dr Kavin Chow. Dalam keterangannya di pengadilan juga terungkap bahwa Ningsih tidak berjuang dan tidak menangis sampai akhirnya Jutting mengeksekusi wanita Indonesia itu.

Masih menurut Dr Kavin Chow, Jutting merupakan pria heteroseksual atau suka dengan lelaki dan perempuan. Bankir Inggris itu lebih suka melakukan hubungan seksual secara kasar.

Pada tahun 2002, Jutting mengambil foto eksplisit seksual dan membuat video asusilanya dengan sang pacar. Pada tahun 2009, dia bersama sekelompok pria melakukan hubungan badan dengan tiga perempuan secara bergantian.

”Dia menikmati dengan menonton orang berhubungan seksual,” kata Dr Kavin Chow. Bankir Inggris ini menghabiskan sebagian besar gaji 350.000 poundsterling per tahunnya untuk membeli kokain dan menyewa pekerja seks.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3426 seconds (0.1#10.140)