Menlu Retno: Satu WNI yang Disandera Perompak Somalia Meninggal

Senin, 24 Oktober 2016 - 11:53 WIB
Menlu Retno: Satu WNI yang Disandera Perompak Somalia Meninggal
Menlu Retno: Satu WNI yang Disandera Perompak Somalia Meninggal
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, pada Senin (24/10/2016), mengkonfirmasi bahwa satu warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok perompak Somalia meninggal. WNI itu meninggal karena sakit.

Menlu Retno mengatakan, total ada lima WNI yang disandera kelompok perompak Somalia sejak tahun 2012. Namun, satu dari mereka meninggal dunia karena sakit malaria.

"Kapal Naham III, yang dibajak oleh perompak Somalia di sekitar laut Sechelle pada tanggal 26 maret 2012 memiliki 29 ABK (anak buah kapal), satu ABK meninggal pada saat terjadi pembajakan, yaitu kapten kapal," kata Retno, dalam konferensi pers di kantor Kemenlu, Jakarta.

"Sementra dua sandera meninggal karena sakit pada tahun 2014. Dari dua yang meninggal tersebut, salah satunya adalah WNI atas nama Nasirin asal Cirebon karena menderita sakit malaria," lanjut Menlu Retno.

"Ke-26 ABK yang bebas tersebut berasal dari Filipina, Indonesia, Kamboja, Thailand, Tiongkok dan Vietnam," imbuh Retno.

Pada Januari 2015, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menlu dan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) untuk mengintensifkan pembebasan sandera yang telah diculik sejak tahun 2012. Keselamatan para sandera tetap prioritas utama pemerintah Jokowi.

Menurut Menlu Retno, pembebasan empat sandera ini melalui proses sangat panjang. Termasuk dengan pembicaraan dengan negara asal ABK, pemerintah Indonesia, serta koordinasi dengan LSM dan organisasi nirlaba dan dukungan PBB.

Kemenlu sejak dua tahun ini juga sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak keluarga secara rutin. Pemerintah Indonesia, kata Retno, mengucapkan terima kasih atas kerjasama serta dukungan dari berbagai pihak baik dari dalam negeri terutama Kepala BIN dan maupun dari luar negeri yang melibatkan banyak pihak.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4339 seconds (0.1#10.140)