Keliru, Gedung Putih Tulis Yerusalem Bagian dari Israel

Sabtu, 01 Oktober 2016 - 17:54 WIB
Keliru, Gedung Putih Tulis Yerusalem Bagian dari Israel
Keliru, Gedung Putih Tulis Yerusalem Bagian dari Israel
A A A
WASHINGTON - Gedung Putih terpaksa mengoreksi dirinya sendiri setelah mengirimkan transkrip yang tertulis bahwa Yerusalem bagian dari Israel. Insiden salah tulis ini bertentangan kebijakan resmi Amerika Serikat (AS) yang tidak mengakui Yerusalem bagian dari Israel, karena wilayah itu merupakan milik Palestina.

Transkrip salah tulis itu merupakan naskah pidato Presiden Barack Obama di pemakaman mantan Presiden Israel Shimon Peres. Pemakaman berlangsung Jumat kemarin di Mount Herzl, pemakaman nasional Israel, di Yerusalem.

Dalam trankrip itu awalnya tertulis; “Yerusalem, Israel”. Tapi, pada Jumat malam, Gedung Putih, bergegas memperbaiki dengan mencoret kata “Israel”.

Gedung Putih menolak untuk mengomentari kesalahan itu. Tapi, dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih menegaskan kebijakan resmi AS bahwa status Yerusalem harus ditangani dengan cara yang menghormati hak kedua pihak, Israel dan Palestina.

”Kami percaya bahwa melalui negosiasi langsung, kedua belah pihak harus saling setuju pada hasil yang menyadari aspirasi kedua belah pihak bagi Yerusalem dan menjaga statusnya (sebagai kota) agama yang unik bagi orang-orang di seluruh dunia,” bunyi pernyataan Gedung Putih, seperti dikutip AP, Sabtu (1/10/2016).

Pada tahun 1948, AS, melalui Presiden Harry Truman secara resmi mengakui Israel sebagai sebuah negara, tetapi tidak mengakui kedaulatan Israel atas kota suci Yerusalem. Sejak itu, Washington tidak pernah secara resmi mengakui Yerusalem sebagai wilayah Israel maupun Palestina.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4668 seconds (0.1#10.140)