Presiden Duterte: Mulutku Adalah Kelemahan Juga Kekuatanku

MANILA - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, meminta warganya tak mengeluh tentang makian-makian kotor yang keluar dari mulutnya. Dia mengakui mulutnya adalah kelemahan sekaligus kekuatannya.

”Jangan mengeluh tentang mulut saya, itu aset saya. Mulutku adalah kelemahan, juga kekuatanku. Mulutku tidak masalah. Hal ini tidak bisa membawa negara jatuh,” kata Duterte di hadapan polisi di Cagayan de Oro City, pada hari Jumat.

Menanggapi kritik yang menyebut dia tidak bertindak seperti seorang negarawan, Duterte mengatakan bahwa dia tidak peduli. Dia tak mau ambil pusing jika dia tidak populer di negara-negara lain selama dia memenuhi mandatnya untuk melayani rakyat Filipina.

”Saya hanya seorang walikota di kota kecil, mulutku (mulut) pedesaan. Saya tidak pernah mengambil kursus tentang kenegarawanan, dan saya tidak berniat untuk menjadi salah satu (negarawan),” ujarnya, seperti dikutip Philstar, Sabtu (24/9/2016).

“Dan hanya jelas, jika Anda bisa memanggil saya walikota, saya akan senang karena itulah hampir afiliasi saya. Tidak pernah keberatan jika saya tidak populer ada di Eropa. Saya bukan dari Eropa. Saya hanya Presiden Filipina, hanya Filipina,” imbuh dia.

”Saya mencalonkan diri sebagai Presiden Filipina dan saya terpilih,” katanya lagi yang kembali menegaskan dia tidak pernah bercita-cita jadi negarawan.

Gara-gara makian kotor yang kerap diucapkannya, Presiden Duterte telah jadi berita utama di media-media internasional. Makian kotor sering dia lontarkan terhadap pihak-pihak yang mengkritik perang narkoba Filipina dengan dalih melanggar HAM.

Korban makian kotor Duterte antara lain, diplomat Amerika Serikat dan Presiden Barack Obama, Uni Eropa dan Sekjen PBB, Ban Ki-moon.