Suriah Segera Diinvasi Saudi dan Turki, Presiden Assad Tak Gentar

Sabtu, 13 Februari 2016 - 08:06 WIB
Suriah Segera Diinvasi Saudi dan Turki, Presiden Assad Tak Gentar
Suriah Segera Diinvasi Saudi dan Turki, Presiden Assad Tak Gentar
A A A
DAMASKUS - Presiden Suriah; Bashar Al-Assad, merasa bahwa Turki dan Arab Saudi segera mengirim pasukan untuk menginvasi Suriah. Tapi, Presiden Assad tidak gentar dan yakin bisa merebut kembali negaranya yang terkoyak oleh perang.

Komentar Presiden Suriah itu muncul setelah Saudi menegaskan tujuannya mengirim pasukan ke Suriah salah satunya untuk mengusir pemimpin negara itu. Dalam wawancara eksklusif dengan AFP, Assad mengatakan, dia melihat ada risiko Turki dan Saudi yang merupakan pendukung oposisi, terlibat dalam kekacauan di Suriah.

Pada konferensi keamanan di Munich hari Jumat, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir, percaya diri bahwa Riyadh akan mencapai tujuannya. Yaitu, menggulingkan Assad.

Assad adalah magnet tunggal paling efektif untuk ekstremis dan teroris di wilayah ini,” katanya. Menurutnya, Assad harus didepak dari kantornya jika stabilitas ingin dipulihkan.

Itu tujuan kami dan kami akan mencapainya,” ujar Menlu Jubeir. ”Kecuali dan sampai ada perubahan di Suriah, Daesh (ISIS) tidak akan dikalahkan di Suriah,” imbuh dia.

Pernyataan dari Saudi itu tidak membuat Presiden Assad ciut nyali. Dia bahkan yakin bisa merebut negaranya yang sebagian wilayahnya dikuasai pasukan oposisi dan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Terlepas dari apakah kita bisa melakukan itu atau tidak, ini adalah tujuan kami untuk mencapainya tanpa ragu-ragu,” katanya.”Tidak masuk akal bagi kami untuk mengatakan bahwa kami akan menyerah di setiap bagian,” katanya lagi, yang dilansir Sabtu (13/2/2016).

Assad percaya bisa mengakhiri kekacauan di Suriah kurang dari satu tahun, jka rute pasokan oposisi dari Turki, Yordania, dan Irak diblokir. Jika rute tersebut tetap terbuka, solusi akan memakan waktu yang lama dan akan dikenakan harga yang mahal,” ujarnya.

Perang utama adalah tentang pemotongan jalan antara Aleppo dan Turki, (jalur) menuju Turki adalah saluran utama persediaan untuk para teroris,” imbuh Assad.

(Baca: Rusia Peringatkan Perang Duni Baru Bisa Pecah di Suriah)

Sebelumnya, Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, memperingatkan bahwa perang dunia baru bisa pecah di Suriah jika Saudi dan negara-negara Teluk tetap nekat mengirim pasukan untuk menginvasi Suriah. Amerika Serikat (AS) sendiri menyambut baik rencana Saudi mengirim pasukan ke Suriah.

Amerika dan mitra Arab kami harus berpikir dengan baik; mereka ingin perang permanen?,” kata Medvedevkepada surat kabar Jerman, Handelsblatt.


Ini akan menjadi mustahil untuk memenangkan perang tersebut dengan cepat, terutama di dunia Arab, di mana semua orang melawan semua orang,” ujar Medvedev. ”Semua pihak harus dipaksa untuk duduk di meja perundingan, bukannya melepaskan perang dunia baru,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3968 seconds (0.1#10.140)