Inggris Tuduh Rusia Lakukan 'Perang Asimetris' di Suriah

Senin, 05 Oktober 2015 - 08:37 WIB
Inggris Tuduh Rusia Lakukan Perang Asimetris di Suriah
Inggris Tuduh Rusia Lakukan 'Perang Asimetris' di Suriah
A A A
MANCHESTER - Rusia melakukann “perang asimetris klasik” di Suriah dengan menggunakan kekuatan militernya guna menopang rezim Presiden Bashar al-Assad sambil mengklaim mereka menyerang ISIS. Demikian tuduhan Pemerintah Inggris yang disampaikan Menteri Luar Negeri, Philip Hammond.

Inggris dan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari ini terus mengecam serangan Rusia di Suriah. Kedua negara itu menuding, serangan Kremlin tidak ditujukan pada ISIS, tapi pada pemberontak moderat Suriah.

Tapi, Rusia membantah tuduhan itu, dengan menyuguhkan bukti video serangan mereka terhadap pusat komando dan kamp-kamp pelatihan ISIS. Rusia balik mengkritik serangan koalisi AS terhadap ISIS selama setahun yang hasilnya diragukan.

”Sepertinya Rusia sedikit perang asimetris klasik. Anda (Rusia) memiliki pesan propaganda yang kuat yang mengatakan Anda melakukan satu hal, padahal Anda melakukan sesuatu yang sama sekali berbeda, dan ketika ditantang Anda hanya menyangkalnya secara datar,” kata Hammond dalam wawancaranya dengan Reuters di Manchester hari Minggu, yang dilansir Senin (5/10/2015).

Hammond mengatakan Inggris telah melakukan diskusi dengan Rusia, tetapi terus mendapatkan respons yang sama, yakni Moskow mengklaim telah menyerang militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

”Anda coba berbicara dengan Rusia,” katanya. “Mereka hanya terus mengulangi posisi mereka, yaitu dengan cara seperti yang dilakukan Iran. Dan itu luar biasa,” katanya lagi.

Menlu Inggris itu menegaskan bahwa ada kejelasan mutlak bahwa Assad tidak akan menjadi bagian dari masa depan Suriah. Dia menolak usulan yang diajukan Rusia dan Iran agar Suriah menggelar Pemilu. Alasannya, dia ragu Pemilu Suriah bisa berlangsung bebas dan adil.

”Di negara di mana 250 ribu orang tewas dan 12 juta orang telah mengungsi, setengah dari mereka di luar negeri, bagaimana Anda dapat berbicara tentang Pemilu yang bebas dan adil?,” tanya Hammond.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4495 seconds (0.1#10.140)