Polisi Thailand Buru Dua Tersangka Baru Bom Bangkok

Senin, 31 Agustus 2015 - 15:08 WIB
Polisi Thailand Buru Dua Tersangka Baru Bom Bangkok
Polisi Thailand Buru Dua Tersangka Baru Bom Bangkok
A A A
BANGKOK - Polisi Thailand kini memburu dua tersangka baru bom Bangkok. Mereka diketahui sebagai seorang perempuan dan seorang pria Warga Negara Asing (WNA) yang kewarganegaraannya belum diketahui. Munculnya dua tersangka baru ini merupakan hasil pengembangan penyelidikan.

Dikutip dari Associated Press, Senin (31/8/2015), pihak kepolisian telah merilis foto dan identitas dari pelaku perempuan yang diketahui warga negara Thailand. Ia seorang wanita muda dan megenakan kerudung hitam. Pihak kepolisian juga merilis sketsa wajah dari tersangka pria yang merupakan WNA.

Pihak kepolisian Thailand sebelumnya telah menangkap seorang WNA di sebuah apartemen di pinggiran Bangkok. Bersamanya, polisi menemukan sejumlah paspor dan bahan peledak. Dari hasil pemeriksaan dan pengembangan, pihak kepolisian kemudian melakukan penggerebekan ke sebuah apartemen yang lokasinya berdekatan dengan apartemen pertama pada Minggu.

Juru bicara Kepolisian Nasional Thailand, Prawuth Thavornsiri menyatakan, dari hasil penggerebekan di apartemen ke dua diketahui jika apartemen tersebut disewa oleh seorang wanita Thailand. Mereka mengidentifikasi sebagai Wanna Suansun berusia 26 tahun.

Diyakini, tersangka kedua yaitu pria WNA tinggal bersama Suansun. Dari apartemen Sunsun juga ditemukan pupuk, bubuk senjata, jam digital dan mobil remote control yang kemungkikan digunakan untuk peledakan.

"Ini adalah bahan pembuat bom. Tidak ada yang menggunakan urea dengan mesiu kecuali mereka ingin membuat bom," kata Prawuth.

Prawut mengungkapkan, masih banyak yang harus digali oleh pihak kepolisian termasuk kewarganegaraan, motif, hubungannya dengan jaringan teroris yang diduga terlibat dalam pengemboman ataukah sedang merencanakan serangan terbaru.

Prawut mengatakan ada kemungkinan akan ada serangan lain karena pihak kepolisian menemukan 10 detonator. "Kami harus bekerja ekstra untuk mendapatkan informasi secaera rinci. Tapi kami yakin dia bagian dari jaringan yang melakukan pengeboman," ujarnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4375 seconds (0.1#10.140)