Raup Rp1 Miliar, Admin Situs Prostitusi Singapura Dibui 18 Minggu

Sabtu, 23 Mei 2015 - 13:36 WIB
Raup Rp1 Miliar, Admin Situs Prostitusi Singapura Dibui 18 Minggu
Raup Rp1 Miliar, Admin Situs Prostitusi Singapura Dibui 18 Minggu
A A A
SINGAPURA - Chen Guoguang, nama warga Singapura ini. Dia semula pekerja rendahan di warung makan dan mengubah nasibnya menjadi pengelola situs prostitusi dengan meraup S$134.550 atau sekitar Rp1,3 miliar dalam setahun.

Namun nasibnya apes. Chen ditangkap aparat keamanan Singapura dan dijatuhi hukuman penjara selama 18 minggu.

Chen lahir dan dibesarkan oleh keluarga berpenghasilan rendah. Lantaran merasa kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Chen menemukan ide untuk membuat “mesin uang”. Caranya, membuka ruang iklan di situs prostitusi.

Dalam delapan bulan pertama sejak dia mengelola situs itu, Chen berhasil “memasarkan” 110 wanita yang jasa kencannya dia promosikan di situs tersebut.

Bisnisnya tumbuh begitu besar, sampai memikat perhatian Pemerintah Singapura. Satu bulan setelah bisnisnya jadi pusat perhatian pemerintah, Chen ditangkap polisi. Kemarin, Chen dijatuhi hukuman penjara 18 minggu atas tuduhan menjalankan bisnis prostitusi.

Pengadilan Singapura mendengar kesaksian bahwa Chen menemukan ide bisnis ini karena tidak memerlukan banyak modal. Alasan lain, pekerjaaan itu sepele bagianya, karena dia mahir dalam bidang teknologi informasi. Dia tahu banyak dengan teknologi informasi berkat kebiasaannya bermain game di warung internet sejak dia masih kecil.

Dia mulai menjelajahi situs prostitusi lainnya untuk merinci kontak para perempuan pekerja seks komersial (PSK). Dia kemudian mencoba mempromosikan situsnya melalui layanan pesan singkat (SMS) dan aplikasi WeChat .

Tanpa dia sangka, bisnisnya maju pesat. Dia bahkan menyewa dua asisten untuk tujuh bulan guna membantu mengoperasikan bisnis promosi para PSK.

Chen ditangkap di Blok 11, York Hill, di mana polisi menyita barang-barang seperti komputer dan 60 kartu SIM prabayar yang ia gunakan untuk melakukan bisnis situs prostitusinya. Kemarin, Chen yang tidak memiliki pengacara memohon ampun di hadapan hakim.

”Saya ingin memohon keringanan hukuman. Saya berasal dari keluarga miskin. Saya tidak akan pernah melakukannya lagi. Saya baru pertama kali melakukannya,” katanya, seperti dilansir Today Online, Sabtu (23/5/2015).

Sembilan tuduhan itu dikenakan pada Chen. Selama sidang, Hakim Mathew Yusuf sempat memuji kepintaran Chen dalam biang teknologi informasi.”Keterampilan yang sangat luar biasa,” katanya. Tapi, kata haki, keterampilan Chen disalahgunakan untuk hal yang tidak baik.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4843 seconds (0.1#10.140)