China Depak Pesawat Canggih AS karena Bertindak Berbahaya

Jum'at, 22 Mei 2015 - 16:57 WIB
China Depak Pesawat Canggih AS karena Bertindak Berbahaya
China Depak Pesawat Canggih AS karena Bertindak Berbahaya
A A A
BEIJING - Pemerintah China pada Jumat (22/5/2015) mengaku kesal dengan ulah pesawat mata-mata tercanggih Amerika Serikat (AS) yang patroli di Laut China Selatan. China mendepak pesawat itu karena sudah bertindak berbahaya.

China mendesak AS untuk menghentikan aksi yang berisiko menyebabkan kecelakaan. Sebelum mengusir pesawat mata-mata Poseidon P8-A milik AS dari Laut China Selatan, Angkatan Laut China telah mengeluarkan delapan kali peringatan. (Baca: Tegang, China Depak Pesawat Mata-mata Tercanggih AS)

Tapi, AS tidak kapok. Washington telah berjanji untuk terus patroli di kawasan Laut China Selatan karena wilayah itu merupakan wilayah internasional yang kebebasan bernavigasi harus ditegakkan. Pernyataan AS ini melawan China yang telah mengklaim 90 persen wilayah Laut China Selatan yang kaya minyak dan gas.

Kawasan itu selain diklaim China juga diklaim Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan. Namun, China telah mendominasi penguasaan kawasan itu dengan membuat pulau buatan dan membangun landasan pacu raksasa.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei mengatakan militer China mengusir pesawat AS, sesuai dengan peraturan yang relevan. Menurutnya, tindakan AS sudah menjadi ancaman keamanan bagi pulau-pulau dan terumbu karang milik China. (Baca juga: Pesawatnya Canggihnya Didepak, AS Merasa Ditantang China)

”Tindakan tersebut mungkin menyebabkan kecelakaan, itu sangat tidak bertanggung jawab dan berbahaya dan merugikan perdamaian dan stabilitas regional. Kami menyatakan ketidakpuasan yang kuat,” kata Hong Lei, seperti dilansir Reuters.

“Kami mendesak AS untuk secara ketat mematuhi hukum dan aturan internasional dan menahan diri untuk mengambil setiap tindakan berisiko dan provokatif,” lanjut dia.

”China akan terus memonitor daerah yang relevan, mengambil tindakan yang diperlukan dan mencegah bahaya terhadap keselamatan pulau dan terumbu karang China dengan tepat,” imbuh Hong Lei.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5444 seconds (0.1#10.140)