Seteru dengan Rusia Memanas, Berapa Banyak Senjata Nuklir Dimiliki NATO?
loading...
A
A
A
Kapan NATO Bisa Gunakan Senjata Nuklir?
Kemungkinan NATO menggunakan senjata nuklir disebutkan oleh Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg pada Oktober 2022, ketika dia memilih topik tersebut sehubungan dengan invasi Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina—yang menurut Moskow adalah operasi militer khusus.
“Situasi di mana NATO mungkin harus menggunakan senjata nuklir sangat jauh,” katanya, menuduh Rusia mengeluarkan retorika sembrono terkait dengan apa yang dia klaim sebagai dorongan Moskow untuk menggunakan senjata nuklir melawan Ukraina.
“Mereka juga tahu bahwa perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh dilakukan,” imbuh Stoltenberg.
Rusia telah berulang kali menggarisbawahi bahwa Moskow tidak mengancam siapa pun dengan senjata nuklir, di mana Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov mengatakan kepada Sputnik pada bulan November lalu bahwa tujuan pernyataan permusuhan negara-negara Barat adalah untuk membuat komunitas global percaya bahwa Moskow konon bersiap untuk meluncurkan senjata nuklir taktis menyerang Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin, pada bagiannya, memperingatkan bahwa ancaman perang nuklir sedang berkembang dan bahwa Moskow tidak ingin mengacungkan senjata nuklirnya ke seluruh dunia.
Kemungkinan NATO menggunakan senjata nuklir disebutkan oleh Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg pada Oktober 2022, ketika dia memilih topik tersebut sehubungan dengan invasi Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina—yang menurut Moskow adalah operasi militer khusus.
“Situasi di mana NATO mungkin harus menggunakan senjata nuklir sangat jauh,” katanya, menuduh Rusia mengeluarkan retorika sembrono terkait dengan apa yang dia klaim sebagai dorongan Moskow untuk menggunakan senjata nuklir melawan Ukraina.
“Mereka juga tahu bahwa perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh dilakukan,” imbuh Stoltenberg.
Rusia telah berulang kali menggarisbawahi bahwa Moskow tidak mengancam siapa pun dengan senjata nuklir, di mana Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov mengatakan kepada Sputnik pada bulan November lalu bahwa tujuan pernyataan permusuhan negara-negara Barat adalah untuk membuat komunitas global percaya bahwa Moskow konon bersiap untuk meluncurkan senjata nuklir taktis menyerang Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin, pada bagiannya, memperingatkan bahwa ancaman perang nuklir sedang berkembang dan bahwa Moskow tidak ingin mengacungkan senjata nuklirnya ke seluruh dunia.
(mas)