Polandia Ungkap Jadwal Pengerahan Rudal Patriot dari Jerman
loading...
A
A
A
WARSAWA - Polandia akan menerima sistem pertahanan udara Patriot buatan Amerika Serikat (AS) dari Berlin dalam waktu dekat. Wakil Menteri Pertahanan Polandia Wojciech Skurkiewicz menjelaskan hal itu pada Kamis (12/1/2023).
Jerman menawarkan menempatkan Patriot di wilayah negara itu pada November, setelah rudal Ukraina yang tersesat menewaskan dua warga sipil Polandia.
Berbicara kepada kantor pers IAR, Skurkiewicz mengatakan peluncur rudal dapat tiba Polandia kapan saja, dan mereka harus "disambungkan ke" struktur komando Polandia.
Patriot akan didampingi tentara Jerman dan akan ditempatkan di wilayah Lublin, yang berbatasan dengan Ukraina.
Menurut sumber IAR, Berlin telah mengirimkan kelompok kerja ke Polandia untuk mempersiapkan kedatangan pasukan utama setelah akhir pekan.
Secara total, 400 tentara Jerman diperkirakan akan dikerahkan ke Polandia.
Warsawa meminta Berlin mengirim sistem Patriot ke Ukraina dan menyebarkannya ke perbatasan baratnya setelah rudal Ukraina jatuh di desa Przewodow, menewaskan dua warga sipil.
Awalnya, Polandia menyalahkan Rusia atas insiden tersebut, yang memicu kekhawatiran akan konflik global antara NATO dan Moskow.
Namun kemudian, Warsawa mengatakan kemungkinan rudal itu ditembakkan pasukan Kiev.
Jerman menolak permintaan Polandia untuk menempatkan Patriot di Ukraina barat, dengan mengatakan persenjataan itu ditujukan untuk pertahanan anggota NATO, dan sebagai gantinya menawarkan menempatkan rudal itu di Polandia.
Awal pekan ini, Presiden Polandia Andrzej Duda mengumumkan transfer tank Leopard 2 buatan Jerman ke Ukraina.
Pejabat Polandia mengatakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, yang masih harus disetujui Berlin, dimaksudkan tidak hanya untuk mendukung pasukan Kiev dalam konflik dengan Rusia, tetapi juga untuk menekan sekutu Warsawa agar mengikuti.
Jerman sejauh ini enggan mengirimkan tank tempur utama itu. Kanselir Jerman Olaf Scholz telah berulang kali berargumen tidak ada negara NATO lain yang menyediakan persenjataan jenis ini untuk Ukraina.
Pada Kamis, Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht menegaskan kembali Berlin belum membuat keputusan tentang pengiriman Leopard 2 untuk Ukraina.
Dia menambahkan bahwa pendekatan yang tepat adalah dengan “tidak mengesampingkan apa pun.”
Jerman menawarkan menempatkan Patriot di wilayah negara itu pada November, setelah rudal Ukraina yang tersesat menewaskan dua warga sipil Polandia.
Berbicara kepada kantor pers IAR, Skurkiewicz mengatakan peluncur rudal dapat tiba Polandia kapan saja, dan mereka harus "disambungkan ke" struktur komando Polandia.
Patriot akan didampingi tentara Jerman dan akan ditempatkan di wilayah Lublin, yang berbatasan dengan Ukraina.
Menurut sumber IAR, Berlin telah mengirimkan kelompok kerja ke Polandia untuk mempersiapkan kedatangan pasukan utama setelah akhir pekan.
Secara total, 400 tentara Jerman diperkirakan akan dikerahkan ke Polandia.
Warsawa meminta Berlin mengirim sistem Patriot ke Ukraina dan menyebarkannya ke perbatasan baratnya setelah rudal Ukraina jatuh di desa Przewodow, menewaskan dua warga sipil.
Awalnya, Polandia menyalahkan Rusia atas insiden tersebut, yang memicu kekhawatiran akan konflik global antara NATO dan Moskow.
Namun kemudian, Warsawa mengatakan kemungkinan rudal itu ditembakkan pasukan Kiev.
Jerman menolak permintaan Polandia untuk menempatkan Patriot di Ukraina barat, dengan mengatakan persenjataan itu ditujukan untuk pertahanan anggota NATO, dan sebagai gantinya menawarkan menempatkan rudal itu di Polandia.
Awal pekan ini, Presiden Polandia Andrzej Duda mengumumkan transfer tank Leopard 2 buatan Jerman ke Ukraina.
Pejabat Polandia mengatakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, yang masih harus disetujui Berlin, dimaksudkan tidak hanya untuk mendukung pasukan Kiev dalam konflik dengan Rusia, tetapi juga untuk menekan sekutu Warsawa agar mengikuti.
Jerman sejauh ini enggan mengirimkan tank tempur utama itu. Kanselir Jerman Olaf Scholz telah berulang kali berargumen tidak ada negara NATO lain yang menyediakan persenjataan jenis ini untuk Ukraina.
Pada Kamis, Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht menegaskan kembali Berlin belum membuat keputusan tentang pengiriman Leopard 2 untuk Ukraina.
Dia menambahkan bahwa pendekatan yang tepat adalah dengan “tidak mengesampingkan apa pun.”
(sya)