Pejabat Ukraina dan Rusia Bertemu di Ankara, Ini yang Dibahas
loading...
A
A
A
ANKARA - Pejabat dari Rusia, Ukraina, dan Turki bertemu di Ankara pada Rabu (11/1/2023). Mereka mengadakan beberapa putaran pembicaraan.
Delegasi membahas pembukaan koridor kemanusiaan antara Moskow dan Kiev, pertukaran tahanan, dan membangun gencatan senjata di tengah konflik militer yang sedang berlangsung di Ukraina.
Pertemuan berlangsung di sela-sela konferensi “Masa Depan Hak Asasi Manusia di Abad ke-21”, di mana komisaris hak asasi manusia (HAM) Rusia Tatyana Moskalkova mengadakan diskusi tatap muka dengan mitranya dari Ukraina Dmitry Lubinets. Keduanya kemudian bertemu mitra Turki Sheref Malkoch dan Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop.
“Para pejabat juga membahas berbagai masalah kemanusiaan dan isu-isu yang terkait dengan penyediaan bantuan hak asasi manusia kepada warga dari dua negara yang diperangi,” tulis Lubinets di Facebook setelah pertemuan tersebut.
Moskalkova, sementara itu, menulis di saluran Telegramnya bahwa Rusia dan Ukraina telah sepakat untuk terus memberikan bantuan timbal balik kepada warga kedua negara dan akan terus bekerja sama dalam pertukaran tawanan perang.
Dia menambahkan, para pihak juga akan bekerja untuk menemukan orang hilang. Dia mencatat 22 orang telah ditemukan berkat kerja sama ini dan beberapa orang telah dipulangkan.
Ombudsman Rusia juga mencatat diskusi trilateral menyentuh pentingnya menetapkan gencatan senjata, yang dia sebut sebagai “kondisi yang diperlukan untuk pencegahan pelanggaran hak asasi manusia.”
Untuk itu, Moskalkova secara pribadi meminta Ketua Parlemen Turki Sentop untuk menghentikan pasokan senjata Turki yang sedang berlangsung ke Ukraina.
Menurut Moskalkova, bantuan senjata itu hanya semakin memperburuk situasi di negara tersebut.
Setelah pembicaraan tersebut, Moskalkova mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa dia bermaksud bertemu dengan mitranya dari Ukraina lagi di sela-sela konferensi, yang berlanjut pada hari Kamis.
Dia mencatat Rusia dan Ukraina terus bekerja sama dalam masalah hak asasi manusia, dan menekankan pentingnya menjunjung tinggi kontak semacam itu.
Delegasi membahas pembukaan koridor kemanusiaan antara Moskow dan Kiev, pertukaran tahanan, dan membangun gencatan senjata di tengah konflik militer yang sedang berlangsung di Ukraina.
Pertemuan berlangsung di sela-sela konferensi “Masa Depan Hak Asasi Manusia di Abad ke-21”, di mana komisaris hak asasi manusia (HAM) Rusia Tatyana Moskalkova mengadakan diskusi tatap muka dengan mitranya dari Ukraina Dmitry Lubinets. Keduanya kemudian bertemu mitra Turki Sheref Malkoch dan Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop.
“Para pejabat juga membahas berbagai masalah kemanusiaan dan isu-isu yang terkait dengan penyediaan bantuan hak asasi manusia kepada warga dari dua negara yang diperangi,” tulis Lubinets di Facebook setelah pertemuan tersebut.
Moskalkova, sementara itu, menulis di saluran Telegramnya bahwa Rusia dan Ukraina telah sepakat untuk terus memberikan bantuan timbal balik kepada warga kedua negara dan akan terus bekerja sama dalam pertukaran tawanan perang.
Dia menambahkan, para pihak juga akan bekerja untuk menemukan orang hilang. Dia mencatat 22 orang telah ditemukan berkat kerja sama ini dan beberapa orang telah dipulangkan.
Ombudsman Rusia juga mencatat diskusi trilateral menyentuh pentingnya menetapkan gencatan senjata, yang dia sebut sebagai “kondisi yang diperlukan untuk pencegahan pelanggaran hak asasi manusia.”
Untuk itu, Moskalkova secara pribadi meminta Ketua Parlemen Turki Sentop untuk menghentikan pasokan senjata Turki yang sedang berlangsung ke Ukraina.
Menurut Moskalkova, bantuan senjata itu hanya semakin memperburuk situasi di negara tersebut.
Setelah pembicaraan tersebut, Moskalkova mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa dia bermaksud bertemu dengan mitranya dari Ukraina lagi di sela-sela konferensi, yang berlanjut pada hari Kamis.
Dia mencatat Rusia dan Ukraina terus bekerja sama dalam masalah hak asasi manusia, dan menekankan pentingnya menjunjung tinggi kontak semacam itu.
(sya)