Jihadis Perang Suriah Rustam Azhiev Muncul di Ukraina Melawan Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Rustam Azhiev, seorang jihadis yang terlibat perang Suriah melawan pasukan Presiden Bashar al-Assad, sekarang muncul di Ukraina . Dia membela pasukan Kiev melawan invasi pasukan Rusia .
Direktorat Intelijen Ukraina menunjukkan video jihadis tersebut saat menembakkan senjata anti-lapis baja di kota Bakhmut, Donbas, pada hari Sabtu lalu.
Rustam Azhiev, lebih dikenal dengan nama panggilannya Abdul Hakim al-Shishani, berasal dari Chechnya—wilayah otonomi Rusia. Dia pernah memimpin organisasi jihadis Perang Sipil Chechnya.
Peneliti senjata Calibre Obscura, seperti dikutip Jerusalem Post, Rabu (11/1/2023), mengidentifikasi senjata yang digunakan Azhiev dalam perang Ukraina sebagai senjata anti-lapis baja AT-4.
Menjadi pemimpin unit milisi Chechnya di dalam Legiun Asing Ukraina—Batalyon Tujuan Khusus Kementerian Pertahanan Republik Chechnya Ichkeria—Azhiev adalah emir Islam Ajnad al-Kavkaz.
Ajnad al-Kavkaz adalah kelompok yang bertempur selama Perang Saudara Suriah dan terdiri dari milisi Chechnya yang berada di pengasingan setelah datang ke Turki untuk perawatan medis atau perlindungan sementara setelah Perang Chechnya Kedua.
Di Suriah, Ajnad al-Kavkaz berperang melawan pasukan rezim Presiden Suriah Bashar Assad. Menurut The Intercept, pada saat itu Ajnad al-Kavkaz bersekutu dengan Jabhat al-Nusra dan kelompok terkait al-Qaeda lainnya.
Namun, Azhiev menolak label terorisme yang diterapkan pada kelompoknya, mengatakan kepada The Intercept dalam wawancara tahun 2016 bahwa kebijakan Ajnad al-Kavkaz tidak menargetkan wanita, anak-anak, atau orang tua.
Menurut peneliti Joanna Paraszczuk asal Chechnya di Suriah, Ajnad al-Kavkaz telah mengeluarkan pernyataan menentang ISIS dan menentang penargetan warga sipil.
Direktorat Intelijen Ukraina menunjukkan video jihadis tersebut saat menembakkan senjata anti-lapis baja di kota Bakhmut, Donbas, pada hari Sabtu lalu.
Rustam Azhiev, lebih dikenal dengan nama panggilannya Abdul Hakim al-Shishani, berasal dari Chechnya—wilayah otonomi Rusia. Dia pernah memimpin organisasi jihadis Perang Sipil Chechnya.
Peneliti senjata Calibre Obscura, seperti dikutip Jerusalem Post, Rabu (11/1/2023), mengidentifikasi senjata yang digunakan Azhiev dalam perang Ukraina sebagai senjata anti-lapis baja AT-4.
Menjadi pemimpin unit milisi Chechnya di dalam Legiun Asing Ukraina—Batalyon Tujuan Khusus Kementerian Pertahanan Republik Chechnya Ichkeria—Azhiev adalah emir Islam Ajnad al-Kavkaz.
Ajnad al-Kavkaz adalah kelompok yang bertempur selama Perang Saudara Suriah dan terdiri dari milisi Chechnya yang berada di pengasingan setelah datang ke Turki untuk perawatan medis atau perlindungan sementara setelah Perang Chechnya Kedua.
Di Suriah, Ajnad al-Kavkaz berperang melawan pasukan rezim Presiden Suriah Bashar Assad. Menurut The Intercept, pada saat itu Ajnad al-Kavkaz bersekutu dengan Jabhat al-Nusra dan kelompok terkait al-Qaeda lainnya.
Namun, Azhiev menolak label terorisme yang diterapkan pada kelompoknya, mengatakan kepada The Intercept dalam wawancara tahun 2016 bahwa kebijakan Ajnad al-Kavkaz tidak menargetkan wanita, anak-anak, atau orang tua.
Menurut peneliti Joanna Paraszczuk asal Chechnya di Suriah, Ajnad al-Kavkaz telah mengeluarkan pernyataan menentang ISIS dan menentang penargetan warga sipil.