Jarang Beraksi Gempur Ukraina, Rusia Diduga Takut Kehilangan Jet Tempur Siluman Su-57
loading...
A
A
A
KIEV - Jet tempur siluman Su-57 Felon jarang beraksi dalam perang Rusia di Ukraina . Kementerian Pertahanan Inggris menduga pembatasan operasi itu dilakukan karena Moskow takut kehilangan pesawat canggih tersebut.
Sejak musim panas lalu, militer Rusia pernah mengerahkan jet tempur Su-57 Felon untuk membombardir Ukraina.
Tapi, menurut pembaruan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris pasukan Presiden Vladimir Putin diyakini hanya menggunakan pesawat itu untuk meluncurkan rudal jarak jauh ke wilayah negara yang diinvasi.
"Perlindungan jet Su-57 adalah gejala dari pendekatan penghindaran risiko Rusia yang terus berlanjut untuk menggunakan [aset] Angkatan Udara-nya dalam perang," kata kementerian tersebut hari Senin, seperti dikutip Newsweek, Selasa (10/1/2023).
Lebih lanjut, kementerian itu mengatakan Moskow berupaya melindungi diri dari kemungkinan teknologi Su-57 disusupi Ukraina.
Moskoww juga akan berusaha untuk menjauh dari prospek reputasi Angkatan Udara-nya yang terpukul bersama dengan jet canggihnya.
Kendati demikian, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pernah mengeklaim pasukan Rusia telah menggunakan jet siluman itu secara brilian di Ukraina.
Dia mengatakan kepada media pemerintah Rusia pada Agustus 2022 bahwa Su-57 memiliki tingkat perlindungan yang sangat tinggi terhadap berbagai serangan rudal dari sistem pertahanan udara musuh.
Apa Itu Jet Su-57 Felon?
Kementerian Pertahanan Inggris menyebut Felon sebagai jet tempur supersonik generasi kelima Rusia yang paling canggih. "Sebuah pesawat siluman, menggunakan avionik yang sangat canggih," kata kementeria tersebut.
Militer Rusia menerima jet Su-57 pertamanya, yang mampu mencapai kecepatan jelajah supersonik, pada tahun 2020.
Jet tempur bermesin ganda dan satu kursi itu telah dikembangkan sejak 2002. Menurut lembaga think tank RAND Corporation, Su-57 dirancang untuk menyaingi pesawat tempur siluman F-35 Amerika Serikat.
Sebuah analisis tahun 2020 oleh Royal United Services Institute, sebuah think tank pertahanan yang berbasis di Inggris, menggambarkan jet Su-57 Felon sebagai pesaat “belum matang" sebagai sistem senjata garis depan yang kredibel, tetapi mereka tetap merupakan pesawat siluman.
Saat masih dalam tahap pengembangan, Su-57 tercatat terbang di atas Suriah pada 2018.
Jet Su-57 banyak ditampilkan dalam siaran pers dari media pemerintah Rusia. Sebuah artikel Agustus 2022 yang diterbitkan oleh kantor berita negara TASS mengatakan Angkatan Udara Rusia berada di jalur yang tepat untuk menerima 22 unit jet Su-57 pada akhir tahun 2024.
Media pemerintah itu juga melaporkan bahwa pada tahun 2028, jumlahnya akan meningkat menjadi 76 unit.
Tetapi analis militer Harry J Kazianis mengatakan akan "hampir gila" bagi Rusia untuk mengirim pesawat Su-57 ke Ukraina.
“Jika Ukraina menjatuhkan Su-57, itu akan menjadi kemenangan PR [public relation] yang besar bagi Kiev yang akan mempertanyakan lebih dari sekarang kemampuan militer dan Angkatan Udara Rusia. Mengapa Putin mengambil kesempatan seperti itu? Sederhana, dia tidak akan melakukannya," katanya kepada outlet pertahanan 19FortyFive.
Sejak musim panas lalu, militer Rusia pernah mengerahkan jet tempur Su-57 Felon untuk membombardir Ukraina.
Tapi, menurut pembaruan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris pasukan Presiden Vladimir Putin diyakini hanya menggunakan pesawat itu untuk meluncurkan rudal jarak jauh ke wilayah negara yang diinvasi.
"Perlindungan jet Su-57 adalah gejala dari pendekatan penghindaran risiko Rusia yang terus berlanjut untuk menggunakan [aset] Angkatan Udara-nya dalam perang," kata kementerian tersebut hari Senin, seperti dikutip Newsweek, Selasa (10/1/2023).
Lebih lanjut, kementerian itu mengatakan Moskow berupaya melindungi diri dari kemungkinan teknologi Su-57 disusupi Ukraina.
Moskoww juga akan berusaha untuk menjauh dari prospek reputasi Angkatan Udara-nya yang terpukul bersama dengan jet canggihnya.
Kendati demikian, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pernah mengeklaim pasukan Rusia telah menggunakan jet siluman itu secara brilian di Ukraina.
Dia mengatakan kepada media pemerintah Rusia pada Agustus 2022 bahwa Su-57 memiliki tingkat perlindungan yang sangat tinggi terhadap berbagai serangan rudal dari sistem pertahanan udara musuh.
Apa Itu Jet Su-57 Felon?
Kementerian Pertahanan Inggris menyebut Felon sebagai jet tempur supersonik generasi kelima Rusia yang paling canggih. "Sebuah pesawat siluman, menggunakan avionik yang sangat canggih," kata kementeria tersebut.
Militer Rusia menerima jet Su-57 pertamanya, yang mampu mencapai kecepatan jelajah supersonik, pada tahun 2020.
Jet tempur bermesin ganda dan satu kursi itu telah dikembangkan sejak 2002. Menurut lembaga think tank RAND Corporation, Su-57 dirancang untuk menyaingi pesawat tempur siluman F-35 Amerika Serikat.
Sebuah analisis tahun 2020 oleh Royal United Services Institute, sebuah think tank pertahanan yang berbasis di Inggris, menggambarkan jet Su-57 Felon sebagai pesaat “belum matang" sebagai sistem senjata garis depan yang kredibel, tetapi mereka tetap merupakan pesawat siluman.
Saat masih dalam tahap pengembangan, Su-57 tercatat terbang di atas Suriah pada 2018.
Jet Su-57 banyak ditampilkan dalam siaran pers dari media pemerintah Rusia. Sebuah artikel Agustus 2022 yang diterbitkan oleh kantor berita negara TASS mengatakan Angkatan Udara Rusia berada di jalur yang tepat untuk menerima 22 unit jet Su-57 pada akhir tahun 2024.
Media pemerintah itu juga melaporkan bahwa pada tahun 2028, jumlahnya akan meningkat menjadi 76 unit.
Tetapi analis militer Harry J Kazianis mengatakan akan "hampir gila" bagi Rusia untuk mengirim pesawat Su-57 ke Ukraina.
“Jika Ukraina menjatuhkan Su-57, itu akan menjadi kemenangan PR [public relation] yang besar bagi Kiev yang akan mempertanyakan lebih dari sekarang kemampuan militer dan Angkatan Udara Rusia. Mengapa Putin mengambil kesempatan seperti itu? Sederhana, dia tidak akan melakukannya," katanya kepada outlet pertahanan 19FortyFive.
(min)