Rusia Apresiasi Dukungan Korea Utara untuk Perang di Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia menghargai dukungan Korea Utara (Korut) terhadap perang Rusia di Ukraina dan mempertimbangkan fakta ini dalam mempromosikan hubungan yang berkembang secara komprehensif dengan Pyongyang.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko dalam sebuah wawancara dengan kantor berita negara itu TASS.
"Korea Utara adalah salah satu negara yang dengan tegas mendukung, termasuk pada platform PBB, keputusan Federasi Rusia untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina, dan juga integrasi Wilayah Zaporozhia dan Kherson, Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk ke Rusia," ujarnya.
"Kami menghargai dukungan ini dan, tidak diragukan lagi, mempertimbangkannya dalam mempromosikan arah menuju pengembangan hubungan persahabatan dan kerja sama tradisional secara komprehensif yang ditetapkan pada pertemuan para pemimpin Rusia dan Korea Utara di Vladivostok pada April 2019," imbuhnya seperti dikutip dari TASS,Rabu (4/1/2022).
Ia menegaskan Rusia dan Korut menampilkan pendekatan serupa untuk masalah internasional yang paling mendesak dan dialog politik tingkat tinggi dan saling pengertian, yang menciptakan prasyarat yang baik untuk itu.
Pada 13 Juli 2022, Korut mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Setelah itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Korea Utara.
Selain dukungan diplomatik, Korut sebelumnya juga dilaporka memberikan bantuan senjata untuk Rusia.
Pejabat AS menuduh Korea Utara mengirim senjata ke Rusia untuk digunakan di Ukraina karena Moskow mencari pemasok di luar negeri untuk mengisi kembali persenjataannya yang habis. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby bulan lalu menuduh Pyongyang mengirim senjata ke tentara bayaran Grup Wagner.
Kementerian luar negeri Korea Utara menolak tuduhan pengiriman pasokan militer ke Rusia sebagai "pengalih perhatian yang paling tidak masuk akal."
Lihat Juga: Detik-detik Azerbaijan Airlines Jatuh Tewaskan 38 Orang, Terdengar Allahu Akbar Berulang Kali
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko dalam sebuah wawancara dengan kantor berita negara itu TASS.
"Korea Utara adalah salah satu negara yang dengan tegas mendukung, termasuk pada platform PBB, keputusan Federasi Rusia untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina, dan juga integrasi Wilayah Zaporozhia dan Kherson, Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk ke Rusia," ujarnya.
"Kami menghargai dukungan ini dan, tidak diragukan lagi, mempertimbangkannya dalam mempromosikan arah menuju pengembangan hubungan persahabatan dan kerja sama tradisional secara komprehensif yang ditetapkan pada pertemuan para pemimpin Rusia dan Korea Utara di Vladivostok pada April 2019," imbuhnya seperti dikutip dari TASS,Rabu (4/1/2022).
Ia menegaskan Rusia dan Korut menampilkan pendekatan serupa untuk masalah internasional yang paling mendesak dan dialog politik tingkat tinggi dan saling pengertian, yang menciptakan prasyarat yang baik untuk itu.
Pada 13 Juli 2022, Korut mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Setelah itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Korea Utara.
Selain dukungan diplomatik, Korut sebelumnya juga dilaporka memberikan bantuan senjata untuk Rusia.
Pejabat AS menuduh Korea Utara mengirim senjata ke Rusia untuk digunakan di Ukraina karena Moskow mencari pemasok di luar negeri untuk mengisi kembali persenjataannya yang habis. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby bulan lalu menuduh Pyongyang mengirim senjata ke tentara bayaran Grup Wagner.
Kementerian luar negeri Korea Utara menolak tuduhan pengiriman pasokan militer ke Rusia sebagai "pengalih perhatian yang paling tidak masuk akal."
Lihat Juga: Detik-detik Azerbaijan Airlines Jatuh Tewaskan 38 Orang, Terdengar Allahu Akbar Berulang Kali
(ian)