Usai Tampil di Turnamen Tanpa Hijab, Pecatur Iran Kabur ke Spanyol

Sabtu, 31 Desember 2022 - 06:00 WIB
loading...
Usai Tampil di Turnamen Tanpa Hijab, Pecatur Iran Kabur ke Spanyol
Usai Tampil di Turnamen Tanpa Hijab, Pecatur Iran Kabur ke Spanyol. FOTO/Reuters
A A A
LONDON - Seorang pecatur wanita Iran , Sara Khadem pindah ke Spanyol karena takut akan keselamatannya, setelah bermain di sebuah turnamen tanpa hijab . Berkompetisi tanpa jilbab adalah sebuah pelanggaran hukum di Iran, yang mengatur ketat aturan berpakaian wanita.

Selama tampil di FIDE World Rapid and Blitz Chess Championships di Kazakhstan awal pekan ini, Khadem sengaja tampil tanpa hijab. Hal ini ia lakukan sebagai bentuk dukungan bagi perempuan dan pengunjuk rasa anti-rezim di negara asalnya.



Namun, sumber yang dekat dengan sang pemain mengatakan, pecatur berusia 25 tahun itu telah memutuskan untuk pindah ke Spanyol bersama suami dan anaknya yang masih kecil setelah turnamen tersebut, sebagai akibat dari kekhawatiran akan keselamatan.

"Dia sadar bahwa hidupnya akan dalam bahaya jika dia kembali ke Iran karena dia telah diperlihatkan bermain tanpa penutup kepala di beberapa foto," jelas seorang sumber, seperti dikutip dari Arab News.

Khadem sebelumnya menganut pandangan anti-rezim, termasuk membela sesama pecatur Iran yang dipaksa kalah saat melawan lawan Israel.

Khadem, lahir pada tahun 1997 dan juga dikenal sebagai Sarasadat Khademalsharieh, berada di peringkat 804 dunia, menurut situs Federasi Catur Internasional. Situs web untuk acara 25-30 Desember mendaftarkannya sebagai peserta di kompetisi Rapid dan Blitz.



Iran telah lama berusaha untuk menghukum atlet dan selebritas yang blak-blakan, dengan rumah pemanjat tebing profesional, Elnaz Rekabi dihancurkan oleh pihak berwenang setelah atlet wanita itu tampil di turnamen tanpa jilbab.

Iran telah dilanda demonstrasi menentang kepemimpinan ulama negara itu sejak pertengahan September, ketika wanita Kurdi Iran berusia 22 tahun, Mahsa Amini meninggal dalam tahanan polisi moralitas yang menahannya karena "pakaian tidak pantas."

Undang-undang yang memberlakukan kewajiban mengenakan jilbab telah menjadi titik nyala selama protes, dengan serangkaian olahragawan wanita yang berkompetisi di luar negeri tampil tanpa jilbab di depan umum.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2152 seconds (0.1#10.140)