Kapal Induk Inggris Ini Senilai Rp60,5 T, tapi Rusak Melulu daripada Tugas di Laut

Selasa, 27 Desember 2022 - 09:13 WIB
loading...
Kapal Induk Inggris Ini Senilai Rp60,5 T, tapi Rusak Melulu daripada Tugas di Laut
Kapal induk HMS Prince of Wales Angkatan Laut Kerajaan Inggris lebih banyak menghabiskan waktu dalam perbaikan daripada tugas di laut. Foto/Angkatan Laut Kerajaan Inggris
A A A
LONDON - Nasib kapal induk HMS Prince of Wales Angkatan Laut Kerajaan Inggris sedang menjadi sorotan media setempat. Sebab, kapal ini telah menghabiskan lebih banyak waktu berlabuh untuk perbaikan daripada bertugas di laut sejak resmi ditugaskan tahun 2019.

Kapal HMS Prince of Wales saat ini berlabuh di galangan kapal Skotlandia dengan poros baling-baling rusak.

Surat kabar The Times mengutip Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan kapal induk senilai ÂŁ3,2 miliar (lebih dari Rp60,5 triliun) ini hanya menghabiskan 267 hari di laut sejak memasuki tugas aktif pada Desember 2019.



Malam Natal menandai hari ke-268 yang dihabiskan untuk menjalani perbaikan.

Dalam sebuah pidato awal bulan ini, Kepala Staf Pertahanan Inggris Laksamana Sir Tony Radakin mengakui bahwa kapal induk ini telah menjadi sumber masalah yang sangat membuat frustrasi.

"Megaship semacam itu adalah proyek modal besar di mana terkadang ada yang tidak beres,” kata Radakin.

Angkatan Laut Kerajaan Inggris menggambarkan HMS Prince of Wales sebagai salah satu kapal perang permukaan paling kuat yang pernah dibangun di Inggris.

Ia mampu meluncurkan pesawat tempur siluman multiperan F-35B terbaru NATO. Dek penerbangannya memiliki lebar 70 meter dan panjang 280 meter, dan dengan pesawat di dalamnya dibutuhkan sekitar 1.400 awak untuk beroperasi.



Malfungsi kapal induk dimulai dengan dua banjir besar pada tahun 2020. Banjir kedua memenuhi ruang mesin dengan ribuan galon air laut, mengakibatkan HMS Prince of Wales kehilangan perjalanan yang direncanakan ke Amerika Serikat dan kembali ke pelabuhan asalnya di Portsmouth selama enam bulan perbaikan.

Kapal induk tersebut berhasil berlayar ke Gibraltar pada tahun 2021, tetapi bencana kembali terjadi setahun kemudian ketika kapal tersebut mogok tak lama setelah meninggalkan Portsmouth dalam perjalanan ke AS Agustus ini. Insinyur menemukan kerusakan pada poros baling-balingnya, yang menurut laporan para pejabat Angkatan Laut disalahkan karena awak kapal lupa melumasinya secara memadai.

Seorang juru bicara Angkatan Laut Kerajaan Inggris mengatakan kepada The Times, Senin (26/12/2022), bahwa perbaikan poros yang rusak akan memakan waktu hingga musim semi 2023, setelah itu HMS Prince of Wales akan kembali ke Portsmouth untuk menjalani lebih banyak pemeliharaan yang direncanakan sebelumnya.

Partai Buruh telah mengecam pemerintah Konservatif Inggris karena membiarkan kapal itu berulang kali mogok dalam pengawasannya.

“Kami membutuhkan armada kami di laut, bukan terjebak di dermaga,” kata menteri pertahanan bayangan John Healy.

“HMS Prince of Wales adalah andalan NATO dan para menteri tidak dapat membiarkan masalah merusak kemampuan angkatan bersenjata kita untuk memimpin latihan bersama.”
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1811 seconds (0.1#10.140)