Balas Kematian Jenderal Soleimani, Wanita Ini Tikam Teman Kencan saat Berhubungan Seks
loading...
A
A
A
LAS VEGAS - Seorang wanita asal Iran menikam pria Amerika Serikat (AS) saaat berhubungan seks . Itu dilakukan untuk membalas dendam atas kematian jenderal top Teheran, Qassem Soleimani .
Nika Nikoubin menikam teman kencannnya di sebuah hotel di Las Vegas pada Maret 2022. Dalam sidang pada hari Senin, dia mengaku tidak bersalah atas serangan tersebut.
Nikoubin, yang sudah lama tinggal di Amerika, mengaku kepada polisi bahwa dia telah telah menikam teman kencannya untuk membalaskan kematian Jenderal Soleimani. Sang jenderal pemimpin Pasukan Quds Iran tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad, Irak, pada tahun 2020.
Wanita itu percaya bahwa darah orang Amerika harus ditumpahkan sebagai pembalasan.
Dia membayar uang jaminan USD60.000 dan diizinkan untuk tetap menjadi tahanan rumah. Sidang dijadwalkan kembali pada 31 Juli mendatang.
Foto/KLBK
Pada 5 Maret 2022, Nikoubin berhubungan seks di sebuah hotel di Las Vegas dengan pria Amerika yang ditemuinya di situs kencan.
Dia menutup mata teman kencannya selama berhubungan seks dan menikam leher korban dengan pisau beberapa kali. Korban dibawa ke rumah sakit dan akhirnya berhasil diselamatkan.
Polisi menemukan Nikoubin telanjang di area utilitas di lantai 14 hotel. Saat itu, dia mengakui perbuatannya.
"Kami minum sedikit dan kemudian—saya kira kami mulai masuk ke dalamnya dan kemudian saya menikamnya," katanya dengan santai saat itu.
Nikoubin yang lahir di Iran mengaku sudah merencanakan untuk menyakiti korban sejak awal. Dia menjelaskan bahwa itu adalah tindakan balas dendam atas pembunuhan terhadap komandan Pasukan Quds Iran Jenderal QasSem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak Amerika.
“AS membunuh Soleimani. Banyak darah tertumpah. Jadi, saya merasa, adil jika darah Amerika ditumpahkan," katanya, seperti dikutip Sputnik, Selasa (27/11/2022).
Nikoubin dilaporkan menderita gangguan kecemasan umum, gangguan depresi mayor, dan gangguan kepribadian paranoid.
Namun, seorang hakim memutuskan bahwa dia dapat bertahan dalam persidangan.
Jenderal Qassem Soleimani menjabat sebagai kepala pasukan elite Quds dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Serangan pesawat tak berawak diperintahkan oleh Presiden AS saat itu Donald Trump, yang mengeklaim bahwa Soleimani merupakan ancaman yang akan segera terjadi. Menurut Trump, Soleimani berencana untuk menyerang Kedutaan AS di Baghdad.
Beberapa hari setelah kematian sang jenderal, Iran meluncurkan operasi militer, "Martyr Soleimani", menembakkan 12 roket balistik ke sasaran AS di Irak yang melukai lebih dari 110 prajurit Amerika.
Nika Nikoubin menikam teman kencannnya di sebuah hotel di Las Vegas pada Maret 2022. Dalam sidang pada hari Senin, dia mengaku tidak bersalah atas serangan tersebut.
Nikoubin, yang sudah lama tinggal di Amerika, mengaku kepada polisi bahwa dia telah telah menikam teman kencannya untuk membalaskan kematian Jenderal Soleimani. Sang jenderal pemimpin Pasukan Quds Iran tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad, Irak, pada tahun 2020.
Wanita itu percaya bahwa darah orang Amerika harus ditumpahkan sebagai pembalasan.
Dia membayar uang jaminan USD60.000 dan diizinkan untuk tetap menjadi tahanan rumah. Sidang dijadwalkan kembali pada 31 Juli mendatang.
Foto/KLBK
Pada 5 Maret 2022, Nikoubin berhubungan seks di sebuah hotel di Las Vegas dengan pria Amerika yang ditemuinya di situs kencan.
Dia menutup mata teman kencannya selama berhubungan seks dan menikam leher korban dengan pisau beberapa kali. Korban dibawa ke rumah sakit dan akhirnya berhasil diselamatkan.
Polisi menemukan Nikoubin telanjang di area utilitas di lantai 14 hotel. Saat itu, dia mengakui perbuatannya.
"Kami minum sedikit dan kemudian—saya kira kami mulai masuk ke dalamnya dan kemudian saya menikamnya," katanya dengan santai saat itu.
Nikoubin yang lahir di Iran mengaku sudah merencanakan untuk menyakiti korban sejak awal. Dia menjelaskan bahwa itu adalah tindakan balas dendam atas pembunuhan terhadap komandan Pasukan Quds Iran Jenderal QasSem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak Amerika.
“AS membunuh Soleimani. Banyak darah tertumpah. Jadi, saya merasa, adil jika darah Amerika ditumpahkan," katanya, seperti dikutip Sputnik, Selasa (27/11/2022).
Nikoubin dilaporkan menderita gangguan kecemasan umum, gangguan depresi mayor, dan gangguan kepribadian paranoid.
Namun, seorang hakim memutuskan bahwa dia dapat bertahan dalam persidangan.
Jenderal Qassem Soleimani menjabat sebagai kepala pasukan elite Quds dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Serangan pesawat tak berawak diperintahkan oleh Presiden AS saat itu Donald Trump, yang mengeklaim bahwa Soleimani merupakan ancaman yang akan segera terjadi. Menurut Trump, Soleimani berencana untuk menyerang Kedutaan AS di Baghdad.
Beberapa hari setelah kematian sang jenderal, Iran meluncurkan operasi militer, "Martyr Soleimani", menembakkan 12 roket balistik ke sasaran AS di Irak yang melukai lebih dari 110 prajurit Amerika.
(min)