Kaleidoskop 2022: Perang Rusia-Ukraina Pecah, Dunia di Ambang Konflik Nuklir
loading...
A
A
A
Masuknya senjata-senjata canggih NATO ke Ukraina membuat Rusia tidak senang. Moskow berkali-kali memperingatkan bahwa semua senjata NATO yang berada di Ukraina adalah target sah serangan Rusia.
Keberadaan senjata NATO itu ditafsirkan Moskow sebagai ancaman terhadap eksistensi Rusia sebagai negara. Dengan penafsiran seperti itu, Moskow mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk perlindungan diri.
Presiden Vladimir Putin pada pekan pertama Desember ini mengatakan ancaman perang nuklir meningkat, tetapi dia menegaskan bahwa negaranya tidak gila dan tidak akan menggunakan bom nuklirnya terlebih dahulu.
"Ancaman seperti itu berkembang, akan salah untuk menyembunyikannya," kata Putin saat berbicara tentang prospek perang nuklir.
Namun dia menegaskan bahwa Rusia dalam keadaan apa pun tidak akan menggunakan senjata terlebih dahulu, dan tidak akan mengancam siapa pun dengan persenjataan nuklirnya.
"Kami tidak gila, kami menyadari apa itu senjata nuklir," katanya. "Kami tidak akan berkeliling dunia mengacungkan senjata ini seperti pisau cukur," ujarnya.
Putin juga mengeklaim bahwa Rusia memiliki senjata nuklir paling modern dan canggih di dunia, dan membandingkan strategi nuklirnya dengan Amerika Serikat (AS)—yang katanya telah melangkah lebih jauh dari Rusia dengan menempatkan senjata nuklirnya di wilayah lain.
"Kami tidak memiliki senjata nuklir, termasuk yang taktis, di wilayah negara lain, tetapi Amerika memilikinya—di Turki, dan di sejumlah negara Eropa lainnya," katanya.
Ancaman perang Ukraina berubah menjadi Perang Dunia III dan konflik nuklir semakin tumbuh. Rusia telah menggelar latihan nuklir sambil terus menginvasi Ukraina.
Keberadaan senjata NATO itu ditafsirkan Moskow sebagai ancaman terhadap eksistensi Rusia sebagai negara. Dengan penafsiran seperti itu, Moskow mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk perlindungan diri.
Presiden Vladimir Putin pada pekan pertama Desember ini mengatakan ancaman perang nuklir meningkat, tetapi dia menegaskan bahwa negaranya tidak gila dan tidak akan menggunakan bom nuklirnya terlebih dahulu.
"Ancaman seperti itu berkembang, akan salah untuk menyembunyikannya," kata Putin saat berbicara tentang prospek perang nuklir.
Namun dia menegaskan bahwa Rusia dalam keadaan apa pun tidak akan menggunakan senjata terlebih dahulu, dan tidak akan mengancam siapa pun dengan persenjataan nuklirnya.
"Kami tidak gila, kami menyadari apa itu senjata nuklir," katanya. "Kami tidak akan berkeliling dunia mengacungkan senjata ini seperti pisau cukur," ujarnya.
Putin juga mengeklaim bahwa Rusia memiliki senjata nuklir paling modern dan canggih di dunia, dan membandingkan strategi nuklirnya dengan Amerika Serikat (AS)—yang katanya telah melangkah lebih jauh dari Rusia dengan menempatkan senjata nuklirnya di wilayah lain.
"Kami tidak memiliki senjata nuklir, termasuk yang taktis, di wilayah negara lain, tetapi Amerika memilikinya—di Turki, dan di sejumlah negara Eropa lainnya," katanya.
Ancaman perang Ukraina berubah menjadi Perang Dunia III dan konflik nuklir semakin tumbuh. Rusia telah menggelar latihan nuklir sambil terus menginvasi Ukraina.