Vladimir Putin Keseleo Lidah, Pertama Kali Sebut Perang untuk Konflik Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin "keseleo lidah" setelah menggunakan kata "perang" untuk pertama kalinya dalam menggambarkan konflik di Ukraina .
Padahal, penggunaan kata itu dilarang berdasarkan undang-undang baru Rusia dan penggunanya bisa dikenai tuduhan menyebarkan informasi palsu.
Kremlin dan media pemerintah Rusia secara resmi menggunakan narasi "operasi militer khusus" dalam menggambarkan invasi Moskow ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari. Para ahli meyakini langkah seperti itu sebagai cara untuk mengontrol narasi konflik dan menentukan syarat keberhasilannya.
Tetapi pada hari Kamis, Putin akhirnya mengucapkan kata yang telah digunakan seluruh dunia selama 10 bulanperihal konflik brutal yang dia mulai di Ukraina.
"Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer," katanya kepada wartawan."Tetapi, sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini," katanya lagi.
"Kami telah dan akan terus berjuang untuk ini," ujarnya. "Kami tidak pernah menyerah pada negosiasi dan bahwa cepat atau lambat, setiap pihak dalam keadaan konflik duduk dan membuat kesepakatan."
Mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, penyiar CNN Kaitlan Collins men-tweet; "Pandangan awal AS tentang komentar Putin adalah bahwa itu tidak disengaja...malah percaya itu kemungkinan salah bicara mengingat konteks ucapannya."
"Dia menghindari mengatakannya selama 10 bulan sekarang, jadi para pejabat akan melihat bagaimana Kremlin menjelaskannya dalam beberapa hari mendatang," imbuh Collins, Jumat (23/12/2022).
Mengenai pandangan Putin tentang pembicaraan yang mengakhiri perang, juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa Putin sama sekali tidak menunjukkan indikasi bahwa dia bersedia bernegosiasi.
Padahal, penggunaan kata itu dilarang berdasarkan undang-undang baru Rusia dan penggunanya bisa dikenai tuduhan menyebarkan informasi palsu.
Kremlin dan media pemerintah Rusia secara resmi menggunakan narasi "operasi militer khusus" dalam menggambarkan invasi Moskow ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari. Para ahli meyakini langkah seperti itu sebagai cara untuk mengontrol narasi konflik dan menentukan syarat keberhasilannya.
Tetapi pada hari Kamis, Putin akhirnya mengucapkan kata yang telah digunakan seluruh dunia selama 10 bulanperihal konflik brutal yang dia mulai di Ukraina.
"Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer," katanya kepada wartawan."Tetapi, sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini," katanya lagi.
"Kami telah dan akan terus berjuang untuk ini," ujarnya. "Kami tidak pernah menyerah pada negosiasi dan bahwa cepat atau lambat, setiap pihak dalam keadaan konflik duduk dan membuat kesepakatan."
Mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, penyiar CNN Kaitlan Collins men-tweet; "Pandangan awal AS tentang komentar Putin adalah bahwa itu tidak disengaja...malah percaya itu kemungkinan salah bicara mengingat konteks ucapannya."
"Dia menghindari mengatakannya selama 10 bulan sekarang, jadi para pejabat akan melihat bagaimana Kremlin menjelaskannya dalam beberapa hari mendatang," imbuh Collins, Jumat (23/12/2022).
Mengenai pandangan Putin tentang pembicaraan yang mengakhiri perang, juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa Putin sama sekali tidak menunjukkan indikasi bahwa dia bersedia bernegosiasi.
(min)