7 Negara yang Pernah Terjadi Kudeta Militer, Salah Satunya Negara Tetangga

Jum'at, 23 Desember 2022 - 18:17 WIB
loading...
7 Negara yang Pernah Terjadi Kudeta Militer, Salah Satunya Negara Tetangga
7 negara yang pernah terjadi kudeta militer, salah satunya adalah Myanmar. Foto/East Asia Forum
A A A
JAKARTA - Terdapat tujuh negara yang pernah mengalami kudeta militer . Pada dasarnya kudeta merupakan penggulingan suatu rezim yang tengah berkuasa.

Seperti namanya, kudeta militer yang terjadi di suatu negara ini merupakan sebuah upaya menggulingkan suatu pemerintahan oleh kalangan militer secara ilegal.

Berikut tujuh negara yang pernah terjadi kudeta militer :

1. Sudan

Kudeta militer yang terjadi di Sudan ini baru saja terjadi pada 25 Oktober 2021. Mengutip dari cfr.org, elemen militer dari koalisi sipil militer bergerak untuk mengubah Sudan dari masa otokratis nya menjadi lebih demokratis.

Ketika negara yang berada di Afrika itu tengah mengalami krisis ekonomi, justru terjadi perebutan kekuasaan dan banyak pertikaian di kursi pemerintahan.

Akhirnya Jenderal militer Abdel Fatah Al Burhan mengumumkan keadaan darurat dan membubarkan pemerintahan yang kala itu tengah dipimpin oleh Perdana Menteri Abdalla Hamdok.

2. Libya

Dilansir dari history.com, Muammar Al Qaddafi yang masih berusia 27 tahun menggulingkan Raja Idris I dibantu oleh sekelompok perwira pada 1 September 1969.

Akhirnya Qaddafi diangkat sebagai ketua badan pemerintahan Libya yang baru. Namun pada Februari 2011 pemimpin yang telah menggulingkan pimpinan sebelumnya ini justru digulingkan.

Hal ini terkait protes besar besaran terhadap rezim Qaddafi yang memicu perang saudara antara kaum loyalis dengan revolusioner.

3. Bangladesh

Mengutip dari indianexpress.com, pada 25 Maret 1982 terjadi kudeta militer di Bangladesh yang dipimpin oleh Jenderal Hussain Muhammad Ershad untuk merebut kekuasaan Abdus Sattar.

Setelah kepemimpinan diambil alih oleh Khondaker Mostaq Ahmed pada 1975. Namun pada tahun tersebut kembali terjadi kudeta yang dilakukan oleh Mayor Jenderal Ziaur Rahman.

Kemudian pada 1986, dilakukanlah pemilu yang dimenangkan oleh Jatiyo dengan dukungan partai politik Ersyad dengan memboikot seluruh oposisi di pemilu. Hal ini membuat parpol tersebut berkuasa hingga 1990.

4. Kuba

Kudeta militer di Kuba pertama kali terjadi pada tahun 1933. Pemberontakan dipimpin oleh Fulgencio Batista dengan gerakan Revolt of the Sergeants untuk penggulingan Gerardo Machado.

Batista sempat memimpin Kuba pada 1940 hingga 1944. Namun pemberontakan yang dilakukan oleh Fulgencio Batista tidak hanya di tahun itu.

Setelah keikutsertaannya pada pemilu 1952, dia kembali melakukan kudeta karena melihat kemungkinan kekalahan. Akhirnya Batista digulingkan pada 1959 oleh Fidel Castro dalam Revolusi Kuba.

5. Pakistan

Zulfikar Ali Bhutto menjadi pemimpin yang dijatuhkan pada kudeta militer tahun 1977 di Pakistan dalam operasi yang disebut dengan Operation Fair Play.

Tidak hanya digulingkan, Bhutto juga dieksekusi oleh Zia ul Haq sang pemimpin kudeta pada 1979. Hal ini karena mantan pemimpin tersebut diduga telah korup dan tidak menjalankan tugasnya dengan benar.

Akhirnya kursi kepemimpinan diambil alih oleh Zia yang berkuasa hingga 1988 karena meninggal dunia.

6. Mesir

Dilansir dari aljazeera.com, Abdel Fattah el-Sisi menggulingkan Presiden Mohamed Morsi yang terpilih secara demokratis dalam kudeta militer tahun 2013.

Itu bukan kali pertama Mesir mengalami kudeta militer. Sebelumnya pada tahun 1952 terjadi kudeta yang dipimpin oleh Gamal Abdel Nasser yang mewakili rakyat yang tidak puas atas kepemimpinan Raja Farouk yang korup.

7. Myanmar

Myanmar sempat mengalami kudeta militer pada tahun 1962, yang dipimpin oleh Jenderal Ne Win demi menggulingkan pemerintahan U Nu.

Dikutip dari The Guardian, pada 1 Februari 2011 militer Myanmar kembali melakukan kudeta demi menuju negara demokrasi.

Sampai saat ini kudeta tersebut masih bertahan. Sebanyak 15.500 orang telah ditangkap pada tahun 2022, dan hampir 700.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena konflik tersebut.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1609 seconds (0.1#10.140)